DPRD Kota Surabaya Belum Lockdown, Meski Ketua dan Anggota Terpapar Covid-19

- 11 Juni 2021, 06:46 WIB
Foto: Gedung DPRD Kota Surabaya
Foto: Gedung DPRD Kota Surabaya /Byta Indrawati

ZONA SURABAYA RAYA - Ketua dan sejumlah anggota DPRD Kota Surabaya terpapar Covid-19. Meski demikian, belum ada keputusan lockdown kantor yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso itu.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, A. Hermas Thoni mengatakan, pihaknya belum membuat keputusan akan melockdown kantor DPRD. Tapi, dia membenarkan adanya beberapa anggota dewan yang terpapar Covid-19.

"Oh belum lah. Kita belum mengambil keputusan. Untuk lockdown-nya belum," ungkap AH Thoni, Kamis 10 Juni 2021 malam.

AH Thoni mengapresiasi aksi tanggap yang dilakukan anggota DPRD Surabaya yang terkonfirmasi Covid-19, karena langsung mengambil langkah isolasi mandiri.

Baca Juga: Ada 14-16 Pasal RKUHP Jadi Kontroversial, Mulai Dukun Santet, Tukang Zina hingga Hina Presiden

"Langkah-langkah yang dilakukan kawan-kawan itu kami senang, bahwa kesadaran tinggi itu ada pada kawan-kawan. Bahwa kita tahu Covid-19 itu tidak mengenal jabatan. Jadi penangananya bisa lebih mudah kemudian melokalisirnya lebih gampang, diobati dan bisa cepat sembuh," ungkapnya.

AH Thoni juga mengimbau kepada para staf di DPRD Surabaya untuk tidak panik, bahkan hingga bolos kerja lantaran sebagian anggota DPRD Surabaya telah terpapar Covid-19.
Ia menyebut bahwa aktivitas kerja di kantor DPRD Surabaya untuk sementara masih aktif dan pelayanan untuk masyarakat masih tetap tersedia.

"Masih (aktif). Kemudian penanganan cepat kita minta untuk cepat dilakukan, swab, kemudian penyemprotan desinfektan itu kita lakukan," terangnya.

Baca Juga: Aung San Suu Kyi kembali Dituduh Korupsi Menyalahgunakan Tanah Negara Myanmar untuk Dibangun Yayasan

Politisi Partai Gerindra tersebut mengatakan, Pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun ini telah menjadi bahan evaluasi secara bersama, sehingga kasus tersebut tak sampai membuat gagap.

"Kalau itu terjadi ketika masih gagap dalam menyikapi terdapatnya salah satu orang atau beberapa yang terpapar Covid. Kalau dulu kan kita belum mengetahui sehingga super hati-hati dengan lockdown itu. Nah kalau sekarang ini kan kita sama-sama tahu bagaimana menghadapi kejadian-kejadian seperti ini," paparnya.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya Syaifudin Zuhri juga membenarkan jika terdapat anggotanya yang terpapar Covid-19.

Namun dia mejelaskan jika tertularnya virus Covid - 19 adalah bukan rombongan yang berziarah ke Makam Bung Karno di Kota Blitar.

Baca Juga: Satgas Samata Joyo Polrestabes Surabaya Tangkap ASN yang Diduga Terlibat Sindikat Mafia Tanah

"Bukan karena dari Blitar. Itu karena mungkin di badannya dirasa flu atau apa. Itu dia mulai cek supaya proaktif untuk melakukan isolir supaya tidak ada penyebaran," ungkapnya.

Dia juga meminta seluruh pihak secara bersama-sama agar saling menjaga prokes secara mandiri agar saling melindungi satu sama lain.

"Mangkane ati-ati friend (makanya hati-hati kawan) sekarang itu. Khawatir nyinggung perasaan temen itu diajak salaman gak gelem (tidak mau), sok-sokan katanya. Padahal itu bagian dari menjaga," tandas Syaifudin Zuhri.

Di sisi lain, Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono menyampaikann secara terbuka ke publik bahwa dirinya positif terpapar Covid-19. Hal itu dia ketahui berdasarkan uji usap (swab) berbasis PCR pada Selasa, 8 Juni 2021.

”Iya, saya positif Covid-19. Mohon doanya. Sekarang sedang pemulihan,” ujar Adi, Kamis malam, 10 Juni 2021 melalui layanan pesan instans WhatsApp kepada media.

Baca Juga: Nyalakan Kompor, Elpiji Meledak, Rumah di Surabaya Kebakaran, Satu Keluarga Jadi Korban

Adi mengatakan, secara umum kondisinya baik. Tidak ada gejala klinis yang signfiikan. “Hanya butuh istirahat. Saya juga diberi vitamin serta beberapa obat oleh dokter,” ujar Adi.

Menanggapi kasus Covid-19 yang menimpa Ketua dan sejumlah anggota DPRD, Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan bahwa pihaknya akan tetap menjalankan protap tentang protokol kesehatan di gedung dewan, supaya tidak terjadi klaster baru.

"Protap selalu sama. Bila ada yang positif, pasti tracing," tegas Feny sapaan akrabnya.***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah