ZONA SURABAYA RAYA – Dua minggu usai libur lebaran lebaran, kasus Covid-19 di Madura melonjak tajam. Hal itu ditunjukkan dengan membludaknya jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkalan. Bahkan rumah sakit ini tak mampu menampung pasisien yang akhirnya dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.
Ketua Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair Surabaya, Prof. dr. Maria Lucia Inge Lusida, Sp.MK., M.Kes., PhD. menyampaikan telah ditemukan varian baru dari sampel tes di ITD. Dua varian baru itu adalah B1.1.7 dan B1.351.
Menanggapi hal itu, epidemiolog UNAIR Dr. M. Atoillah Isfandiari, dr. M.Kes mengatakan, sebenarnya sudah diperingatkan para pakar jauh sebelum libur lebaran.
Dia mengatakan sejak Januari 2021, sudah disampaikankan ada kemungkinan varian-varian baru itu masuk ke Indonesia. “Jadi sebenarnya apa yang ditemukan di ITD itu sebenarnya hanya mengkonfirmasi saja dari peringatan yang sudah diberikan,” jelas Ato sapaan akrabnya, pada Rabu 9 Juni 2021.
Baca Juga: Pemerintah Kembali Percayakan Penyaluran PEN Rp10 Triliun kepada BTN
Dia mengungkapkan, adanya varian baru yang jauh lebih mudah menular tersebut dapat dipengaruhi oleh mobilitas, terutama antara wilayah Bangkalan dan Surabaya.
Dengan mobilitas tinggi dapat memberikan risiko penularan tinggi pula untuk kedua wilayah tersebut. Kemunculan varian baru diduga dibawa oleh Pekerja Migran Indonesia dari Luar Negeri yang mudik pada saat lebaran.
Maka dari itu, sambungnya, testing menjadi langkah dasar untuk mengetahui dan melacak masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19. Setelah dilakukan testing dapat dilakukan pembatasan sesuai dengan hasil testing tersebut.