Covid-19 Bangkalan Sudah Menyebar ke Surabaya, Buktinya Muncul Klaster Pondok Pesantren

- 10 Juni 2021, 18:20 WIB
Petugas menghentikan pengendara dari Bangkalan Madura di Posko Penyekatan Jembatan Suramadu.
Petugas menghentikan pengendara dari Bangkalan Madura di Posko Penyekatan Jembatan Suramadu. /Zona Surabaya Raya/Byta Indrawati

ZONA SURABAYA RAYA – Meski dilakukan penyekatan di Jembatan Suramadu dan dilakukan tes swab antigen para pengendara asal Bangkalan, Madura, nyatanya masih ada yang lolos. Indikasinya, muncul Klaster Pondok Pesantren di Kota Surabaya, Jawa Timur. Penularan virus corona (Covid-19) ini diduga dari santri asal Bangkalan.

Kasus Covid-19 itu terungkap dari sejumlah pasien yang ditangani Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Kota Surabaya.

"Jumlah pasien yang dirawat per hari ini (Kamis, 10 Juni 2021, red) Klaster Madura sebanyak 78 orang, Klaster Pondok sebanyak 14 orang, dan umum/mandiri sebanyak 53 orang," kata Penanggungjawab RSLI Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, Sp.B., Sp. BTKV kepada wartawan, Kamis, 10 Juni 2021.

Untuk klaster baru Pondok Pesantren di wilayah Kota Surabaya, menurut Nalendra, dari hasil pengembangan, ada dua orang santri yang tertracing pada penyekatan Suramadu.

Baca Juga: Labrak Rumah Denise Cadel tak Ketemu, Dewi Perssik: Cemen Lu Mental Sosmed

Setelah terkonfirmasi posisitif, maka dilakukan pengembangan tracing dan swab PCR kepada semua santri pondok. Hasilnya, 14 orang dinyatakan positif Covid-19 dan dikirim ke RSLI.

"14 orang tersebut semuanya lak-laki dengan nilai CT value di bawah 25. Untuk itu supaya menjadi perhatian khusus bagi semua pihak," tandas Nalendra.

Soal lonjakan kasus Covid - 19 di Kabupaten Bangkalan dan Penyekatan Suramadu (Klaster Madura) serta penanganan pekerja migran Indonesia (PMI), dr. Nalendra menegaskan semua itu dimonitoring dengan ketat.

"Kasus Bangkalan dan penyekatan Suramadu (Klaster Madura), penangan kasus Bangkalan dan hasil tracing penyekatan Suramadu selalu dikoordinasikan untuk hasil yang baik dan optimal, dengan mengedepankan kepentingan kesehatan masyarakat secara luas," papar dia.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x