BMKG Mengumumkan Hasil Matematis Prediksi Gempa dan Tsunami

- 4 Juni 2021, 17:40 WIB
Ikustrasi gempa bumi
Ikustrasi gempa bumi /PRbandung.pikiran-rakyat/

ZONA SURABAYA RAYA - Terkait prediksi bencana gempa serta tsunami yang akan menerpa Jawa Timur, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengumumkan hasil pemodelan matematis yang dilakukan untuk memprediksi.

Dalam prediksi itu, BMKG menyebut gempa bisa berpotensi mengguncang Jatim sekuat Magnitudo 8,7 SR dengan ketinggian maksimal mencapai 29 meter.

Pakar Geologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Amien Widodo menilai, pemodelan yang dilakukan BMKG merupakan langkah awal yang tepat.

"Sebab, beberapa daerah di Jatim terbentuk dari adanya tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Sehingga, menjadi suatu keharusan untuk mempelajari dan meneliti setiap bab kegempaan di Jatim" katanya.

Baca Juga: Ditantang Debat Terbuka Bahas TWK, Ketua KPK Firli Bahuri Pilih Tidak Hadir

Menurutnya, BMKG bukan tanpa alasan menyebutkan skenario terburuk yang mungkin menimpa masyarakat saat terjadi bencana. Ia menyatakan, pemodelan itu menunjukkan worst scenario lantaran dalam 5 bulan terakhir diketahui frekuensi gempa yang terjadi di Jatim sangat tinggi, salah satunya belajar dari gempa besar Jogja pada 27 Mei 2005.

Pertanda sebelum gempa Jogja terjadi yakni terekam aktivitas kegempaan yang kian sering terjadi. Saat itu, frekuensi gempa mengalami kenaikan, tapi tak lebih dari 50 gempa setiap bulan.

"5 bulan terakhir ini, gempa yang terekam lebih dari 500 kejadian per bulan," kata Amien melalui keterangan resmi, Kamis 3 Juni 2021.

"Jauh perbedaan frekuensi tahun 2005 lalu dengan belakangan ini. Maka dari itu, ia mewanti-wanti kepada masyarakat untuk jauh lebih waspada, terlebih pada tumbukan lempeng yang menyusun Jatim dengan panjang sekitar 250 hingga 300 kilometer" lanjutnya.

Halaman:

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah