Virus Corona di Rusun Surabaya Belum Terkendali, Penghuni Positif Bertambah Jadi 50 Orang

- 31 Mei 2021, 15:37 WIB
Pelaksanaan swab massal di rusun kota Surabaya pekan lalu
Pelaksanaan swab massal di rusun kota Surabaya pekan lalu /Humas Pemkot Surabaya

ZONA SURABAYA RAYA – Penyebaran virus corona (Covid-19) masih menghantui warga Surabaya. Pasalnya, kasus positif Covid-19 pada penghuni rumah susun (rusun) terus bertambah. Peningkatan ini mencapai hingga 50 orang.

Ini kabar cukup mengejutkan setelah terungkap sejumlah warga di satu blok rumah susun (Rusun) Penjaringan Sari terkonfirmasi positif.

Sebelumnya, pada Sabtu, 29 Mei 2021 lalu, sebanyak 38 warga rusun terkonfirmasi positif. Sedangkan, per Senin, 31 Mei 2021, angka tersebut meningkat hingga 50 orang dari total 10.240 warga rusun.

Baca Juga: Kado HJKS ke-278, Kebun Binatang Surabaya Bakal Hadirkan Taman Komodo

Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan, awal penemuan warga yang mengidap Covid-19 di rusun berawal dari penghuni Rusun Penjaringan Sari. Kemudian, pihaknya melakukan swab ke 18 rusun di Surabaya.

"Awalnya ditemukan dua di (rusun) Penjaringan Sari, kemudian kita swab. Ternyata ada 12 orang. Akhirnya seluruh blok kita swab, kemudian 18 rusun juga kita swab. Kurang lebih yang 18 rusun itu ada 50an yang positif," jelasnya pada Senin, 31 Mei 2021.

Jumlah 10.240 merupakan total penghuni 18 rusun di Surabaya. Dari total 50 warga yang positif, 25 di antaranya dari Rusun Penjaringan Sari.

"(Dari 18 rusun) semua sudah di swab. Dari 10.240 jumlah penghuni rusun itu sebanyak 50an positif. Tertinggi di Penjaringan Sari. Ada 25. Rusun yang lain cuma 2-3an. Bisa disebut klaster rusun Penjaringan Sari," jelasnya.

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi Janji Lagi, Pendapatan Warga Surabaya Rp 7 Juta per Bulan

Rata-rata warga yang positif adalah warga yang melakukan mudik. Ketika di swab, mereka sudah berada di Surabaya selama 4-5 hari.

"Mereka rata-rata dari luar kota. Mereka mengatakan baru datang sekitar 4-5 hari sudah sampai di Surabaya," jelasnya. Untuk itu, saat ini sleuruh warga langsung diboyong ke Asrama Haji untuk melakukan isolasi.

Feny, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa rata-rata warga yang dinyatakan positif berada di usia produktif da tanpa gejala.

"Tapi banyak yang sudah pulang. Karena pada saat 2 hari disana setelah diberi obat dan vitamin hasil swabnya negatif," ungkap dia.

Baca Juga: Dugaan Kekerasan Seksual Puluhan Siswa, Polda Jatim Panggil Pemilik Sekolah SPI

Feny menyayangkan mayoritas warga rusun yang enggan divaksin. Sehingga, pihaknya tidak hanya fokus untuk mengobati dan menyembuhkan warga dari Covid-19, namun juga memberi pengertian soal pentingnya vaksin.

"(Mereka) belum divaksin dan tidak mau vaksin. Mankanya setelah kita swab semua kita berikan pengertian, sebagian besar sudah mau vaksin. Jadi nanti setelah ini, sekitar tangga 5 juni mereka kita vaksin massal seluruh rusun," ujarnya.

Ditanya soal penyebaran varian virus baru, Feny menyangkal. Ia menegaskan bahwa warga rusun tidak terkena varian baru.

"Kita tidak bisa menyatakan itu virus mutasi tetapi sampai dengan saat ini gejala-gejalanya sama dengan virus sebelumnya," pungkas Feny. ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah