Dugaan Kekerasan Seksual Puluhan Siswa, Polda Jatim Panggil Pemilik Sekolah SPI

- 31 Mei 2021, 12:20 WIB
Ketua Komnas PA Arist Merdeka melaporkan kasus itu ke Polda Jatim, Sabtu, 29 Mei 2021.
Ketua Komnas PA Arist Merdeka melaporkan kasus itu ke Polda Jatim, Sabtu, 29 Mei 2021. /Zona Surabaya Raya/Ali Mahfud


ZONA SURABAYA RAYA- Kasus tuduhan kekerasan seksual dan eksploitasi anak yang dilaporkan Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) terus bergulir. Terkini, penyidik Subdit IV Renakta Polda Jawa Timur mulai melakukan penyelidikan perkara itu.

Kepala Subdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Ali Mahfud mengaku pihaknya telah menerima laporan dugaan kasus kekerasan seksual dan eksploitasi anak. Terlapor diketahui pemilik Sekolah SPI Kota Batu, Jawa Timur, berinisial JE.

"Benar laporan sudah diterima, kami lakukan penyelidikan," ujar Ali Mahfud saat dikonfirmasi, Senin, 31 Mei 2021.

Baca Juga: Merokok Mudah Diserang COVID-19, Begini Analisis Ahli Kesehatan

Ia menjelaskan proses penyelidikan diawali dengan mengambil keterangan pelapor dan saksi. Korban juga akan divisum untuk melengkapi bukti-bukti laporan.

Begitu juga dengan pihak terlapor atau JE. Menurut AKBP Ali Mahfud, JE akan dipanggil untuk dimintai keterangan terkait laporan Komnas PA tersebut. "Ada (visum,red) tetapi menunggu kesiapan korban. Sekaligus BAP," cetus dia.

Sebelumnya, Ketua Komnas PA Arist Merdeka melaporkan kasus itu ke Polda Jatim, Sabtu, 29 Mei 2021. Dia menyebut berdasarkan keterangan para korban, kekerasan seksual yang dilakukan oleh JE sering kali terjadi di sekolah. Hal itu diduga dilakukan oleh JE sejak 2009 dengan korbannya belasan hingga puluhan murid.

Baca Juga: Ada Kampung 1001 Malam di Surabaya, Isinya Para Pemulung dan Warga Miskin

Modusnya, menurut Arist, dengan berkedok memberikan pendidikan secara gratis. Mereka dibina sesuai dengan passion, ada yang menjadi enterpreneur dan lainnya.

Namun di balik itu semua, peserta didik justru mengalami kekerasan seksual. Masih kata Arist, selain dilakukan di sekolah tersebut, kekerasan itu juga dilakukan saat di luar negeri.

Halaman:

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah