Jelang Persebaya Surabaya vs Persija di GBT, Bau Sampah TPA Benowo jadi Pembicaraan, Ternyata Ada 'Ritual'nya

15 Juni 2023, 14:39 WIB
Ritual penyemprotan cairan ke tumpukan sampah di TPA Benowo untuk hilangkan bau tak sedap /Instagram @fakta.suroboyo/Tangkapan Layar Instagram @fakta.suroboyo

ZONA SURABAYA RAYA - Menjelang laga Persebaya Surabaya vs Persija di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), bau sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo menjadi pembicaraan.

Sampah TPA Benowo yang dikelola PT Sumber Organik dan Pemkot Surabaya itu memang berdekatan dengan Stadion GBT, tempat pertandingan Persebaya Surabaya vs Persija pada Minggu, 18 Juni 2023.

Masalah bau sampah TPA Benowo sudah mencuat lama, hingga FIFA melakukan inspeksi di GBT Surabaya yang saat itu bakal menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20.

Ternyata persoalan bau sampah TPA Benowo tak sepenuhnya hilang. Pemkot Surabaya melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berupaya keras agar aroma tak sedap itu tercium di dalam Stadion GBT.

Baca Juga: Jadwal dan Cara Penukaran Tiket Persebaya Surabaya vs Persija yang Dimulai Hari Ini di 7 Lokasi

Salah satu upaya Pemkot itu dengan menyemprotkan cairan kimia ke tumpukan sampah yang menggunung.

Hal itu terungkap dari video yang beredar di media sosial, Kamis 15 Juni 2023.

Video yang diunggah akun @fakta.suroboyo itu memperlihatkan sejumlah petugas mengenakan pakaian khusu melakukan penyemprotan ke tumpukan sampah yang sangat banyak.

"Ritual sebelum pertandingan, ternyata setiap kali Persebaya main selalu dikasih semprotan disinfektan agar tidak terlalu bau sampah di area GBT (Gelora Bung Tomo)," tulis akun tersebut.

Baca Juga: Viral, Lagu Abang Messi Aldi Taher jadi Sorotan FIFA

Hanya dalam waktu 60 menit sejak diunggah, video tersebut sudah dilihat 152.069 kali dan mendapat 6.792 like.

Penyemprotan Sampah TPA Benowo Gunakan Mikro Organisme EM6

Gunung sampah ditutup plastik untuk mengurangi bau busuk. surabaya.go.id

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro membenarkan adanya ritual penyemprotan sampah TPA Benowo untuk mengatasi bau tak sedap. Menurut dia, penyemprotan menggunakan cairan mikro organisme EM6.

Dijelaskan, mikroorganisme tersebut bukan merupakan zat kimia, melainkan organik.

Baca Juga: KULINER SURABAYA: Sop Konro ini Paling Populer, Konon Lebih Enak dari Asalnya Makassar, Yuk Cicipi

"Jadi EM6 ini bukan kimia, tapi organik," sebut Hebi di laman resmi surabaya.go.id dikutip Kamis, 15 Juni 2023.

Tak hanya melakukan penyemprotan di TPA, pihaknya juga menerapkan treatment dengan menutup seluruh TPA Benowo menggunakan geomembran.
Ini dilakukannya agar TPA tidak terlihat mencolok dan menimbulkan bau.

"Kemudian ada penutupan membran dan sekarang sudah 100 persen. Itu yang sudah kita lakukan," lanjut dia.

Langkah untuk menghilangkan bau busuk di sekitaran GBT adalah membangun buffer zone atau kawasan penyangga TPA Benowo.

Baca Juga: Jangan Remehkan Istri Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Ternyata Seperti Ini Prestasi Rini Indriyani, Catat!

Bentuk buffer zone ini berkonsep seperti hutan yang mengelilingi TPA Benowo.

"Ini masih kita kerjakan. Kalau buffer zone itu harus sampai 500 meter, ini baru satu shaft. Kalau buffer zone memang terkait tanaman, mungkin akan tampak setelah 2 tahun setelah ditanam," papar Hebi.

Suara Netizen soal Bau Sampah TPA Benowo

Video ritual penyemprotan sampah di TPA Benowo yang diposting akun @fakta.suroboyo menjadi pembicaraan netizen.

Ada netizen yang menilai bahwa ritual penyemprotan itu hanya menghilangkan sementara bau sampah. Berikut ini komentar mereka:

Baca Juga: Ramai di Medsos, Tiket Persebaya Surabaya vs Persija Dijual Rp250 Ribu, Bonek: Ojok Sampek Ngerusak Seduluran!

 

 

"Kenapa sih ga ngeluarin dana sekalian untuk menyelesaikan itu semua? Di kolom komentar banyak yg kasih saran bagus. Tp ya percuma sih, orang pemerintah ga akan ngelirik," sebut @alinauliya21

"menyelesaikan masalah.....sementara," tulis @mizeyuz

"Indonesia telah gagal mengendalikan dan mengelola sampah.. pemerintah ngpain aja coba? Ini sudah bertahun-tahun ga ada yg berani melakukan perubahan pengelolaan sampah !!!," ungkap @padelrizkiamarrullah

"Lumayankan Jadi Ada Kegiatan & Masuk anggarannya kalo gt terus .. jadi kagausah d selesaikan sekaligus," imbuh @fadly_rega

"Duit semua itu sebenerny, dipisahin yg logam (bs dilebur), plastik&kertas (daur ulang), organik jd pupuk..tp ya gitu modal awal lumayan besar dan harus konsisten," terang @nulihandayani

"jgnkan stadion yg jaraknya deket banget, daerah osowilangon aja semriwing" baunya," papar @kevinjonathan.r

"Repot juga ya keluarin anggaran sementara Terus terusan," lanjut @aidcake_fahrizalzakiumar

"Menyelesaikan masalah... hanya sementara,"pungkas @muhamad_ivan_fadila. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler