Ribuan ASN Surabaya jadi Orang Tua Asuh Warga tak Mampu, Sisihkan Gaji Rp125 Ribu per Bulan

14 Juni 2021, 15:44 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di ruang kerjanya. /Humas Pemkot Surabaya

ZONA SURABAYA RAYA - Sebanyak 1.753 ASN di lingkungan Pemkot Surabaya telah mendaftar dan resmi menjadi orang tua asuh. Mereka menanggung sebanyak 2.416 anak asuh dari kalangan Masyrakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan pihaknya tak ingin ada anak Surabaya yang putus sekolah, meski di tengah pandemi Covid-19 yang mempengaruhi perekonomian warga.

Maka, dia mengimbau kepada seluruh pegawai atau ASN di lingkungan Pemkot Surabaya untuk berpartisipasi dalam program beasiswa pendidikan tersebut. Yakni, dengan menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang berasal dari keluarga MBR.

“Alhamdulillah sampai hari ini, Senin 14 Juni 2021, sekitar pukul 09.26 WIB, sudah ada sebanyak 1.753 pegawai yang menjadi donatur. Mereka akan menanggung 2.416 anak asuh dari kalangan anak-anak MBR. Jumlah ini akan terus bertambah seiring berjalannya waktu,” kata Eri Cahyadi di ruang kerjanya, Senin 14 Juni 2021.

Baca Juga: Anggota DPR dari Jatim Ungkap Dugaan Skandal Impor Emas Rp 47,1 Triliun, Sebut Bea Cukai dan BUMN

Menurutnya, para donatur atau pegawai Pemkot Surabaya itu akan menyisihkan penghasilannya Rp125 ribu setiap bulannya, dan akan berlaku sampai 3 tahun atau sampai anak itu lulus sekolah.

“Ini zakat penghasilan kita. Bisa dibayangkan kalau ini disatukan untuk membantu anak asuh ini, pasti mereka akan sangat terbantu di tengah pandemi ini,” tegasnya.

Melalui program ini, Eri mengaku ingin menumbuhkan rasa gotong-royong dan terus memupuk rasa cinta kasih kepada sesama. Makanya, program ini diawali dari lingkungan ASN di Pemkot Surabaya, termasuk Wali Kota Eri.

“Gotong-royong dan cinta kasih inilah yang akan menjadi awal kebangkitan sebuah kota dan negara,” ujarnya.

Baca Juga: Polda Jatim Ungkap Kasus Pungli, 67 Preman Ditangkap, Modusnya Memalak dan Memeras

Di samping itu, Eri menjelaskan bahwa program anak asuh ini sebenarnya sudah ada sebelumnya dan sudah menggandeng beberapa perusahaan yang memberikan CSR-nya.

“Alhamdulillah ketika semua stakeholder itu menjadi satu bagian, kita sampaikan semua permasalahan Kota Surabaya bisa diatasi, karena semuanya sudah hadir untuk membantu Surabaya. Dan itulah yang selalu saya katakan bahwa kehadiran semua stakeholder ini adalah keberhasilan sebuah kota,” terangnya.

Menurutnya, membangun sebuah kota bukan tergantung pada pemimpinnya, tapi membangun sebuah kota tergantung sebuah sistem yang dilandasi pada keyakinan, gotong-royong dan cinta kasih, sehingga apabila pemimpin yang berkarakter itu harus berganti, kota yang dibangunnya akan tetap maju.

Baca Juga: Hasil Lengkap EURO 2020: Belanda Menang Drama 5 Gol tapi Gagal Puncaki Klasemen, Inggris dan Austria Beruntung

“Sebab, semua warganya mulai warga yang biasa hingga warga yang punya investasi di kota tersebut, merasa satu bagian dari sebuah kota itu. Itulah keberhasilan seorang pemimpin,” tutup Eri.***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler