Network
ZONA SURABAYA RAYA - Napoli dinobatkan sebagai juara Italia untuk ketiga kalinya dalam sejarah. Berkat hasil imbang 1-1 dengan Udinese pada Kamis malam. Penobatan Partenopei telah ditunda karena serangkaian hasil yang tidak memuaskan, hanya memenangkan satu dari lima pertandingan sebelumnya sebelum bertandang ke Dacia Arena.
Hasil imbang 1-1 dengan Salernitana akhir pekan lalu ditambah dengan kemenangan Lazio atas Inter Milan memaksa tim Luciano Spalletti untuk menunggu sedikit lebih lama, sementara Biancocelesti mempertahankan harapan kemenangan tipis mereka dengan mengalahkan Sassuolo pada hari Rabu.
Namun, Napoli hanya membutuhkan hasil imbang pada Kamis malam untuk merebut gelar Serie A, tetapi mereka memulai dengan kemungkinan awal yang terburuk, karena pemain pinjaman Tottenham Hotspur Destiny Udogie memilih Sandi Lovric untuk memilih pojok atas dengan penyelesaian panah.
Baca Juga: SEA Games 2023 Indonesia vs Myanmar: Brace Ramdhan Sananta Hajar Myanmar 5-0
Juara terpilih Spalletti tidak dapat merespon sebelum jeda, tetapi hanya tujuh menit memasuki babak kedua, bola jatuh dengan baik oleh Victor Osimhen untuk mencetak gol kemenangan Scudetto.
Dua potong sejarah Afrika juga ditulis untuk pemain Nigeria yang mengejar Capocannoniere, yang gol ke-22 Serie A musim ini membuatnya memecahkan rekor musim tunggal Samuel Eto'o di Italia, serta menyamai rekor keseluruhan 46 gol Serie A milik George Weah. untuk pemain Afrika.
Dengan raihan 80 poin dari 33 pertandingan mereka, Napoli telah memenangkan gelar dengan lima pertandingan tersisa, menambah mahkota mereka dari era Diego Maradona pada musim 1986-87 dan 1989-90.
Partenopei akan memiliki dua hari untuk merayakan dan memulihkan diri sebelum menjamu Fiorentina pada hari Minggu dalam pertandingan pertama mereka sebagai juara, dan mereka mengakhiri musim bersejarah melawan Monza, Inter Milan, Bologna dan Sampdoria.
