Ia pun menduga mengapa si dirijen terus bersembunyi dan tidak menampakkan batang hidungnya sejak Tragedi Kanjuruhan Pecah.
Kata dia, ada dugaan playing victim dan merasa paling tersakiti dari kejadian di Stadion Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
"Playing victim, bersembunyi di balik korban," tandas Cak Conk.
Meski demikian, ia mengapresiasi rekomendasi TGIPF. Namun ia meminta agar pengusutan Tragedi Kanjuruhan tidak tebang pilih.
"Saya mengapresiasi keputusan Tim TGIPF bentukan Bapak Presiden Jokowi yang diketuai oleh Pak Mahfud MD," ujarnya.
"Mungkin ini yang terbaik. Harus diusut tuntas semua, tanpa tebang pilih," lanjutnya.
"Artinya, mulai stake holder, siapa yang bertanggung jawab harus ditindaklanjuti. Mulai dari federasinya (PSSI, red), operatornya (PT Liga Indonesia Baru/LIB, red), panpelnya, dari keamanan juga, dan dari suporternya," papar Cak Conk. ***