Bus Arema Diserang, Fans Persebaya Surabaya Singgung Insiden Pelemparan di Kanjuruhan: Berlaku Sanksi Sosial

27 Januari 2023, 18:17 WIB
Bus Arema FC Diserang, Fans Persebaya Surabaya: Sekarang Berlaku Sanksi Sosial /Instagram @gozipbola/

ZONA SURABAYA RAYA- Bus yang ditumpangi skuad Arema FC dilempar batu oleh orang tidak dikenal pada Kamis malam, 26 Januari 2023.

Kejadian ini berlangsung usai pertandingan antara Arema FC melawan PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo. Dalam Laga ini, skuad besutan Javier Roca kalah 0-2 dari Tim Elang Jawa.

Video pelemparan bus Arema FC ini viral di media sosial (medsos). Juga ramai jadi pembicaraan di akun medsos fans Persebaya Surabaya.

Salah satunya di akun instagram @warkoppitulikur yang sudah terverifikasi. Dalam unggahannya, akun yang dikelola pentolan Bonek Cak Conk ini menyebut saat ini Arema FC mendapatkan sanksi sosial.

Baca Juga: PERSEBAYA SURABAYA BERDUKA, Ayah Coach Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia

Unggahan fans Persebaya Surabaya atas insiden yang menimpa bus Arema FC Instagram @warkoppitulikur

"Sanksi sosial bagi arem-arem (IB fc) ditolak dimana-mana. Biarpun federasi meberikan sanksi ringan karena ada si orang dalam IB. Anehnya sampai saat ini mereka merasa paling benar tanpa merasa bersalah dan terus teriak kusut tuntas," tulis akun yang memiliki 60,6 ribu follower pada Jumat, 27 Januari 2023.

Akun ini kemudian menyinggung kejadian yang dialami skuad Persebaya Surabaya yang terjebak sekitar 2 jam saat Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022 lalu.

Baca Juga: Marselino Ferdinan Terbang ke Belgia Besok, Lalu Bagaimana Nasib Persebaya Surabaya?

Saat itu, sebut dia, Rantis yang ditumpangi pemain dan official Persebaya Surabaya dilempari oleh suporter.

"Andaikan waktu itu mereka mengakui kesalahannya dan meminta maaf ke masyarakat Indonesia dan Persebaya, mungkin publik berpikiran lain," ungkapnya.

"Tapi yang terjadi sekarang melakukan playing victim seolah-olah mereka terdzolimi, padahal mereka yang turun lapangan, nemukuk pemain, menyerang rantis Persebaya," lanjut akun @warkoppitulikur.

Karena itu, ia berharap Aremania bisa menyerahkan orang yang memberi perintah turun lapangan seperti video yang beredar luas, kepada aparat penegak hukum (APH).

"Ayo Sam, serahkan mereka yang memberi komando turun lapangan seperti video yang beredar luas (si upil), dan para pelaku penyebab tragedi tersebut sampai pelaku pelemparan rantis pemain Persebaya...," pungkasnya.

Baca Juga: Persebaya Surabaya Optimis Finis 3 Besar Liga 1 2022/2023, Aji Santoso: Step by Step

Arema FC Ditolak di Mana-mana

Seperti diketahui, hingga persidangan berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, tidak ada unsur suporter yang menjadi tersanngka dalam Tragedi Kanjuruhan.

Para tersangka hanya dari unsur Panpel Arema FC, unsur kepolisian dan unsur PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Sementara itu, imbas Tragedi Kanjuruhan berbuntut panjang. Pasalnya, federasi dalam hal ini PSSI malah menghentikan Liga 2 dan Liga 3.

Belakangan muncul dugaan adanya permainan dalam penghentian Liga 2 dan Liga 3. Padahal, PT LIB siap menggelar kompetisi sepakbola kasta kedua tersebut.

Baca Juga: 3 Terdakwa Polisi Ngotot Tidak Salah di Sidang Tragedi Kanjuruhan, Exco PSSI Ahmad Riyadh Bilang Begini

Akibat peta seperti itu, sejumlah pihak menolak ramai-ramai Arema FC yang mencari stadion untuk home base. Sebab, tim asal Malang ini dihukum dilarang bermain

Arema FC dilarang menyelenggarakan pertandingan sebagai tuan rumah dengan penonton pada sisa Liga 1 musim 2022-2023.

Selain itu, Singo Edan harus memainkan laga kandang di lokasi yang berjarak 250 kilometer dari markas mereka di Malang dan mesti membayar denda Rp 250 juta.

Banyak yang menilai sanksi untuk Arema FC terlalu ringan. Tak heran jika kemudian muncul penolakan terhadap Arema FC yang akan berhome base.

Sementara itu, salah satu pentolan Bonek, Agus Bimbim Tessy atau yang akrab disapa Cak Tessi ikut angkat bicara terkait penyerangan bus Arema FC di Sleman.

Baca Juga: LIGA 1: Persebaya Surabaya Naik ke Posisi 7 Usai Tekuk Bhayangkara FC, Paulo Victor Banjir Pujian dari Bonek

"Halo team @aremafcofficial yang gak punya malu udah bikin rugi semua team liga Indonesia, terutama liga 2 liga 3 apa kabar koen," tulis Cak Tessi melalui akun Instagramnya @agus_bimbim_slengean yang sudah terverifikasi.

"Harus kamu malu dong ikut liga, apa lagi supportermu banyak yang meninggal dan lagi berduka,kok masih aja maen terus dan bingung bertadingan juga. harus malu kamu kok masih ikut berlaga aja," lanjutnya.

Cak Tessi menyinggung soal korban dari Tragedi Kanjuruhan. Tak hanya korban meninggal dunia 135 orang. Tapi para pemain di Liga 2 dan Liga 3 juga jadi korban.

"Udah bikin korban banyak banget sampai 135 yang meninggal sampai ada korban besar adalah pemaen" dari liga 2 liga 3,gak kasihan dia yang punya keluarga punya anak istri iya....Bubar aja dulu kamu," ungkap Cak Tessi.

Baca Juga: Sidang Tragedi Kanjuruhan, Saksi Polisi: Suporter Menyerang Terus, Kalau Bertahan, Jadi Apa Kita?

Arema FC Angkat Bicara

Pasca penyerangan bus di Sleman, manajemen Arema FC angkat bicara. Menurutnya, sejumlah pemain tim berjuluk Singo Edan.

Termasuk asisten pelatih dilaporkan mengalami sejumlah luka akibat adanya insiden pelemparan batu ke arah bus yang ditumpangi para pemain dan ofisial Arema FC.

Komisaris PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI), Tatang Dwi Arifianto, mengatakan bahwa asisten pelatih Kuncoro mengalami luka pada bagian lutut dan dua pemain Adilson Maringa serta Achmad Figo mengalami luka di bagian tangan.

"Kami memastikan semuanya dalam kondisi selamat, meski ada beberapa yang terluka terkena pecahan kaca dan lemparan," kata Tatang dikutip dari Antara. ***

 

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler