Beredar di Medsos, 2 Surat Berbeda Terkait 20 Klub Tolak Liga 2 Dilanjutkan, Mana yang Asli?

13 Januari 2023, 15:15 WIB
Beredar di Medsos, 2 Surat Berbeda Terkait 20 Klub Tolak Liga 2 Dilanjutkan, Mana yang Asli? /Kolase pssi.org

ZONA SURABAYA RAYA - Beredar di media sosial (medsos), dokumen dua surat pernyataan terkait 20 klub yang diduga menolak Liga 2 musim 2022-2023 dilanjutkan.

Dua surat pernyataan 20 klub itu beredar setelah Rapat Exco PSSI memutuskan Liga 2 musim 2022-2023 dihentikan, yang berimbas pada Liga 1 musim ini tanpa degradasi.

Beredarnya dua surat berbeda itu seakan menjawab kalangan suporter yang mempertanyaan siapa 20 klub yang menyetujui Liga 2 dihentikan.

Pasalnya, dalam keterangan resmi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi menyebutkan bahwa keputusan Liga 2 dihentikan atas permintaan mayoritas klub pasca Tragedi Kanjuruhan.

Baca Juga: RESMI! Liga 2 Dihentikan dan Liga 1 Tanpa Degradasi, PSSI Sebut Atas Permintaan Klub

Menariknya, ada sejumlah klub yang justru menghendaki Liga 2 2022/2023 tetap dilanjutkan.

Sementara itu, dua surat berbeda klub Liga 2 itu salah satunya diunggah akun Instagram @serdadumerahputih-1945 pada Jumat, 13 Januari 2023.

Unggahan akun @serdadumerahputih_1945 terkait munculnya dua surat terkait penghentian Liga 2 Instagram @serdadumerahputih_1945

"Ada yang beda nih. Apakah telah terjadi pemalsuan tanda tangan pemilik klub di Liga 2???," demikian slide pertama dalam unggahan akun @serdadumerahputih_1945.

Baca Juga: Putuskan Liga 2 Dihentikan dan Liga 1 Tanpa Degradasi, Medsos PSSI Diserang Netizen Bola: Auto Demo Nih?

Kemudian di slide kedua dan slide ketiga diunggah dua surat yang berbeda tersebut oleh akun yang memiliki 197 follower tersebut.

Dalam surat pertama yang ditandatangani di Jakarta pada 14 Desember 2022, tertulis 20 nama klub Liga 2 yang menolak kompetisi dilanjutkan.

Klub-klub tersebut adalah Deltras Sidoarjo, Gresik United FC, Kalteng Putra FC, Karo United FC, Persekat Tegal, Persela Lamongan, Perserang Serang, Persikab Bandung, Persipa Pali, PSDS Deli Serdang, PSKC Cimahi, PSMS Medan, Putra Delta Sidoarjo, Sriwijaya FC, PSPS Riau, Persiraja Banda Aceh, PSBS Biak, Persipal BU, PSCS Cilacap, dan Persiba Balikpapan.

Dari 20 klub itu hanya manajemen PSMS Medan yang tidak melakukan tanda tangan.

Baca Juga: BONEK Persebaya dan Warga Tolak Aremania ke Surabaya di Sidang Tragedi Kanjuruhan, Ini yang Dikhawatirkan

Unggahan surat 20 klub Liga 2 yang beredar di media sosial (medsos) Instagram @serdadumerahputih_1945

Sedang proses tanda tangan perwakilan 20 klub itu dilakukan setelah PT Liga Indonesia Baru (LIB) menggelar owner meeting Liga 2 2022-2023.

Baca Juga: Laga Persebaya Surabaya vs Persikabo tak Diberi Izin, Wakapolda Jatim Brigjen Slamet Ungkit Tragedi Kanjuruhan

Isi Dua Surat Berbeda

Ada empat poin yang dibahas dalam pertemuan tersebut yang kemudian dituangkan dalam Surat Pernyataan Bersama tersebut.

1. Memahami kesulitan PSSI untuk menggelar kompetisi sejak pandemi Covid-19 sampai dengan pasca Tragedi Kanjuruhan.

2. Melihat finansial klub dan harus memulai lagi dari awal, maka mereka mengusulkan kepada PSSI agar kompetisi Liga 2 2022/2023 dihentikan dan memulai lagi kompetisi di tahun 2023/2024.

3. Seluruh klub menginginkan kompetisi Liga 2 dikelola oleh operator sendiri atau terpisah dari operator Liga 1. Saat kompetisi Liga 2 dijalankan oleh PT LIB yang sahamnya dimiliki oleh 18 klub Liga 1. Klub Liga 2 bukan pemegang saham PT LIB sehingga dalam mengelolanya terasa sebagai prioritas kedua.

4. Mendukung penuh kepada Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan untuk fokus terhadap timnas Indonesia demi target juara Piala AFF 2022 dan tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Baca Juga: Sudah Terusir dari GBT, Laga Persebaya Surabaya vs Persikabo pun Batal Digelar karena Tidak Dapat Izin Polisi

Unggahan surat 20 klub Liga 2 yang beredar di media sosial (medsos) Instagram @serdadumerahputih_1945

Sedang pada slide terakhir, muncul lagi surat berbeda. Menariknya, nama-nama perwakilan klun dicoret tinta hitam sehingga tidak kelihatan namanya. Hanya terlihat tanda tangannya saja.

Isi surat pernyataan ini adalah mereka sepekat kompetisi Liga 2 tahun 2022-2023 dapat dilangsungkan dengan sistem terpusat/bubble.

Dikonfirmasi terkait hal itu, anggota Exco PSSI, Ahmad Riyadh menegaskan yang diterima PSSI hanya satu surat. Yakni, klub-klub yang sepakat Liga 2 musim ini dihentikan.

"Di PSSI tidak ada dua surat. Hanya satu surat setuju," tandas Riyadh yang dihubungi Zona Surabaya Raya (Pikiran Rakyat Media Network) melalui WhatsAp, Jumat 13 Januari 2023.

Baca Juga: Lebih Gacor! Ini Prediksi Starting XI Persebaya Surabaya Setelah Kedatangan Paulo Victor dan Ze Valente

Netizen Bola Riuh

Sementara itu, netzen bola riuh dengan beredarnya dua surat berbeda tersebut. Ini terlihat dari komentar mereka di akun @serdadumerahputih_1945.

Berikut ini petikan komentar mereka, yang umumnya heran dan kecewa atas putusan PSSI yang menghentikan Liga 2.

"Kalau bener sudah masuk tindak pemalsuan. Masak gak di tindak? ygy," sebut @rizkisaputrahalim

"Kl palsu haruse tim yg ttd speak up, bukan hanya terdiam meratapi nasib," lanjut @brahmaku22

"Kenapa sih alesan federasi nya ga nerusin liga satu ? serius nanya," tanya @lanlan_ilhamm

"Makin kesini makin Federasi Sepak Bola Indonesia tidak sehat. Benar atau Tidak berita yang muncul mengenai Tanda Tangan Palsu, Ini sudah menjadi langkah yang semakin buruk untuk sebuah Kompetisi sepak bola yang notabenya salah satu olahraga kebanggaan Negeri ini," ungkap @chuphell88. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler