Inilah Kronologi Mata Najwa Hadirkan Dadang Aremania yang Bikin 'Panas', Pentolan Bonek: Saya Temukan Jawaban

7 Oktober 2022, 21:47 WIB
Inilah Kronologi Mata Najwa Hadirkan Dadang Aremania yang Bikin 'Panas', Pentolan Bonek: Saya Temukan Kesimpulan /Instagram/pengamatsepakbola

ZONA SURABAYA RAYA- Banyak yang bertanya-tanya, mengapa Mata Najwa menghadirkan Dadang Indarto sebagai perwakilan Aremania? Kok bukan Yuli Sumpil saja.

Secara popularitas, Yuli Sumpil lebih familier di kalangan Aremania dibanding Dadang.

Sudah menjadi fakta, Dadang Aremania menjadi sosok kontroversial. Pernyataannya yang menolak kehadiran Bonek membuat gerakan perdamaian suporter Arema FC dan Persebaya Surabaya menjadi terganggu.

Di tengah polemik Dadang Aremania, Mata Najwa pun angkat bicara dan menjelasakan mengapa memilih pria tersebut perwakilan supoter Arema FC.

Baca Juga: Siapa Dadang Aremania yang Tolak Kehadiran Bonek Persebaya? Ternyata Seperti Ini Rekam Jejaknya

"Banyak yang bertanya siapa Dadang Indarto?

Berikut ini cerita atau kronologi Mata Najwa menemukan Dadang Indarto yang dikutip dari cuitan @MataNajwa di twitter, Jumat 7 Oktober 2022.

Baca Juga: Ini Klarifikasi Lengkap Dadang Aremania ke Bonek Persebaya, tapi Dihujat Netizen se Indonesia: Asli Eman, Sam!

1. Aremania bukan organisasi. Tak ada pengurus. Tak ada ketua atau jubir.

"Cukup tricky untuk mencari perwakilan resmi, apalagi situasi tribun itu dinamis dan kadang beragam," sebut Mata Najwa.

2. Pilihannya Sam Yuli Sumpil. Bukan semata ukuran popularitas, tapi juga karena ia dirijen. Di stadion, dirijen bisa berpengaruh menentukan ritme tribun.

"Tapi Sam Yuli tak bisa ke Jakarta. Ia mengaku masih terpukul, dan masih perlu banyak takziah," jelas Mata Najwa

"Sam Yuli sempat menangis saat kami bicara via video call (Rabu, 10.45). Kami tawarkan opsi via Zoom, Sam Yuli bilang masih belum siap. Kami menghormati sikapnya," lanjutnya.

Baca Juga: VIRAL, Video Bonek Persebaya dan Aremania Berpelukan di Kanjuruhan, Netizen: Yuli Sumpil Mana?

3. Sepanjang video call, Sam Yuli ditemani Dadang Indarto.
"Kami bertanya siapa yang menggantikan? Apakah Dadang? Sam Yuli setuju," sebut Mata Najwa.

4. Kami (Mata Najwa) tak menerima Dadang tanpa checking. Yang paling awal dicek, sikap Dadang atas angle Mata Najwa: usut tuntas & perdamaian.

Saat percakapan [semacam pre-interview], pernyataannya layak. Ia jelas menuntut keadilan.

Soal perdamaian, kira-kira ia bilang begini: “Kapan pun Bonek mau takziah, monggo. Tanpa omong perdamaian dulu pun, Bonek takziah & diterima, itu sudah aksi damai konkret. Green Nordz27 tadi ke Kanjuruhan aman, kok.”

Baca Juga: Tidak Satu pun Pengurus PSSI Jadi Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Mengapa? Regulasi Ini Selamatkan Iwan Bule

5. Karena kurang dikenal di luar Malang, kami lakukan verifikasi lagi, memastikan ia memang Aremania.

Namanya muncul dalam banyak berita sebagai saksi peristiwa Kanjuruhan – ia ada di stadion.

Ia muncul dalam banyak pemberitaan advokasi korban, bahkan hadir bersama aktivis Kontras Andy Irfan.

"Tim kami datang saat konpres pembentukan Tim Pencari Fakta Arema, dan Dadang duduk di sebelah Sam Yuli bersama yang lain, termasuk Sam Ambon Fanda," jelas Mata Najwa

"Dadang pula yang berbicara mewakili mereka," imbuh dia.

Baca Juga: Lengkapi Berkas Tragedi Kanjuruhan, Polisi Periksa Sekretaris Arema FC, Anggota Polres Malang dan Dispora

6. Verifikasi terakhir: Apakah ia Aremania yang aktif ke tribun atau tidak? Setelah dicek, dia memang aktif di tribun, yaitu di tribun selatan, tepatnya gate 12.

"Posisi editorial Mata Najwa jelas mendukung pengusutan peristiwa Kanjuruhan hingga tuntas. Kami menganggap perdamaian juga mutlak diwujudkan. Episode Mata Najwa kali ini justru hendak mendorong dua hal tersebut karena keduanya sepaket," papar Mata Najwa

Menanggapi cuitan Mata Najwa, salah satu pentolan Bonek, Andie Peci berkomentar singkat.

"Akhirnya saya menemukan jawaban & kesimpulan dari isi twit ini (Twit @MataNajwa, red).

Kenapa advokasi tragedi di Kanjuruhan dijadikan tertutup & eksklusif dan tidak ingin menjadi gerakan bersama," ungkap Andie Peci melalui akun Twitternya @AndiePeci.

Sayangnya, Andie Peci yang juga aktivis buruh ini tidak menjelaskan secara detail atas cuitan yang ia buat.

Baca Juga: Jumlah Tersangka Tragedi Kanjuruhan Bisa Bertambah, Info Resmi dari Kapolri

Sebelumnya diketahui, pernyataan Dadang menjadi kontroversial dalam acara Mata Najwa di Channel YouTube Najwa Shihab pada Kamis malam, 6 Oktober 2022.

Acara itu membahas Tragedi Kanjuruhan dan rekonsiliasi suporter sepakbola Indonesia. Khususnya, pendukung Arema FC (Aremania) dengan Bonek (suporter Persebaya).

Dalam tayangan itu, Dadang membuat sikap mengejutkan. Ia menyatakan menolak kehadiran Bonek yang akan bergabung dengan Aremania dalam mengawal dan mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan.

“Sebelumnya mohon maaf Cak Andi, tanpa mengurangi rasa hormat. Kalau pertandingannya tidak melawan Persebaya, kami persilahkan. Tapi ini kan melawan Persebaya. Kami tidak ingin nantinya ada semacam friksi," kata Dadang dikutip dari tayangan video tersebut.

"Untuk usut tuntas bersama, mohon maaf sekali lagi, kami sudah berusaha, kami sudah bergerak bukan hanya kepada Bonek, seluruh supporter di Indonesia. Doakan kami saja, support kami agar tim independen ini sudah bisa berjalan dan membuka fakta yang sebenarnya, nanti berjalan beriringan dengan tim independen yang dibentuk oleh prof Mahfud MD,” lanjut Dadang dalam tayangan tersebut. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Twitter @MataNajwa Twitter @AndiePeci

Tags

Terkini

Terpopuler