ZONA SURABAYA RAYA- Siapa sosok kuat pengganti Azrul Ananda di Persebaya Surabaya? Pertanyaan ini mencuat lantaran putra tokoh pers Dahlan Iskan ini bersikukuh mundur dari CEO klub berjuluk Bajol Ijo.
Sesuai rencana Azrul Ananda, Senin ini, 19 September 2022, ia menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Dewan Komisaris.
Jika Azrul Ananda tetap ngotot mundur dari CEO Persebaya, maka akan dicari penggantinya.
Siapa yang cocok menjadi CEO baru Persebaya Surabaya? Azrul Ananda sudah berjanji menuntaskan semuanya hingga akhir Liga 1 2022-2023 berakhir.
"Jangan khawatir pemain, para pelatih, kita akan menuntaskan semua tanpa keluhan atau apapun. Kita akan tetap mendukung tim ini untuk meraih hasil maksimal sampai akhir musim," ungkap Azrul saat pengumuman pengunduran dirinya di hadapan perwakilan Bonek pada Jumat lalu.
Azrul juga memastikan Persebaya akan tetap dipegang oleh orang Surabaya, setelah dia tidak menjabat sebagai CEO.
"Ini yang harus saya pastikan bahwa Persebaya harus tetap ada di Surabaya, tidak boleh keluar. Dan Persebaya harus dipegang orang dari Surabaya," tandas mantan Dirut Jawa Pos ini.
Jadi, salah satu kriteria pengganti Azrul Ananda adalah orang Surabaya dan berkomitmen membawa Persebaya tetap berhome base di kota pahlawan.
Belakangan muncul isu yang menyebut petinggi PSIS Semarang, Junianto dikaitkan sebagai sosok pengganti Azrul Ananda.
Isu itu muncul lantaran unggahan putra Junianto, yakni Fardhan Nandana, di Instagramnya. Saat itu, ia menyebut ayahnya ditunggu para Bonek.
"Ditunggu Bonek di Sutos Bes" tulis Fardhan Nandana.
Belum diketahui maksud unggahan Fardhan Nandana. Namun jika melihat kriteria yang diungkapkan Azrul, Junianto bukan orang yang dimaksud.
Sebab, bukan orang Surabaya. Tapi ia lahir di Cangkringan, Semarang pada 10 Juni 1972.
- 3 CRAZY RICH SURABAYA
Di tengah polemik pengunduran diri Azrul Ananda, muncul nama 3 crazy rich Surabaya.
Ketiga crazy rich Surabaya itu adalah Tom Liwafa, Steven Setiono alias Steven Ndut serta Melvin Tenggara.
Nama mereka muncul ketika akun @bonek.pedia dalam unggahan Instagramnya bertanya mengenai sosok pengganti Azrul?
"Keputusan sudah bulat, semoga pengganti pak Azrul bisa lebih baik. Kira-kira siapa pengganti yang cocok?," sebut akun tersebut.
Dari 113 ribu followernya, ada yang memention ketiga crazy rich Surabaya itu. "Ayo crazy rich surabaya @tomliwafa @stevenndut @melvintenggara,"tulis akun @fery_wirawan88.
"@tomliwafa @stevenndut," tambah @massgembul
"@tomliwafa ngk pengenkah memajukan kota kelahiran & kebanggaan dgn sepak bolanya yaitu @officialpersebaya," kata @ujankulovsky.89.
Sebagai informasi, Melvin Tenggara disebut-sebut sebagai crazy rich asal Surabaya berkat kekayaannya yang melimpah ruah meski usianya masih muda.
Di Bio Instagramnya, ia mengelola Sinma (Sinar Maluku) Group. Salah satunya PT Sima Line yag bergerak di bidang shipping alat berat.
Sedang Tom Liwafa yang memiliki nama lengkap Arizza Liwafa merupakan pebisnis kelahiran Mojokerto tahun 1991.
Publik Jatim tak asing lagi dengan sosok Tom Liwafa. Namanya terkenal setelah kecelakaan yang menimpa alm. artis Vanessa Angel dan suami.
Ia disebut sebagai crazy rich Surabaya, lantaran bisnisnya berhome base di Surabaya. Mulai toko baju, jasa desain ruang, kuliner hingga grosir tas.
Sedang Steven Ndut merupakan pria kelahiran Surabaya. Ia sering membagikan aktvitasnya di Instagram pribadinya @stevenndut.
Dalam beberapa postingan, Steven juga terlihat menunjukkan kekayaannya, mulai dari belanja mingguan Rp30 juta hingga beli mobil mewah.
Sebagai informasi, sejumlah klub Indonesia saat ini dipegang crazy rich. Sebut saja Arema FC (Juragan 99), Rans Nusantara FC (Raffi Ahmad), Bekasi City FC (Atta Halilintar) hingga Dewa United FC (Garibaldi Thohir, Rendra Soedjono dan Kevin Hardiman).
Baca Juga: Punya Suporter Besar dan Sejarah Panjang, Persib Kian Gacor, Bagaimana dengan Persebaya?
- WALI KOTA ERI CAHYADI
Satu lagi, orang yang selama ini cukup banyak mencupport Persebaya dan Bonek adalah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Ia kerap terlihat menonton pertandingan Persebaya bersama Azrul Ananda.
Tak hanya itu, ia juga menjadi Wali Kota pertama yang mensupport Persebaya saat ulang tahun.
Begitu juga saat terjadi kericuhan di Stadion Gelora Delta Kamis lalu, Eri Cahyadi langsung berkoordinasi dengan Bupati Sidoarjo dan meminta maaf atas kejadian tersebut.
Sayangnya, Eri Cahyadi termasuk orang politik. Sementara suporter Persebaya tak ingin dimasuki politikus. ***