Network
ZONA SURABAYA RAYA - Firli Bahuri, seorang purnawirawan Komisaris Jenderal Polisi, memasuki pusaran kontroversi sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019–2023.
Profilnya yang panjang dan karirnya yang cemerlang di Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) seakan menjadi sorotan publik ketika tersangkut dalam kasus pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
1. Jejak Karir Firli Bahuri: Dari Ajudan hingga Kepala Kepolisian Daerah
A. Karir di Kepolisian
Firli Bahuri lahir pada 8 November 1963, dan karirnya di Kepolisian dimulai sejak belia. Ia pernah menjadi ajudan Wakil Presiden RI Boediono, mengisi sejumlah jabatan strategis di berbagai daerah, seperti Wakil Kepala Kepolisian Daerah Banten, Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan, dan terakhir, Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Firli Bahuri sebagai Tersangka Kasus Pemerasan Eks Mentan Syahrul Yasin Limpo
B. Riwayat Pendidikan dan Kepangkatan
Dalam bidang pendidikan, Firli Bahuri menunjukkan dedikasinya dengan menempuh berbagai pendidikan kepolisian dan umum. Dengan latar belakang pendidikan hingga tingkat S2 di Universitas Indonesia, Firli meraih keanggotaan dan pangkat yang terus meningkat seiring berjalannya waktu.
2. Jejak Jabatan Firli Bahuri: Dari Komandan Peleton hingga Ketua KPK
A. Karir di Kepolisian
Riwayat jabatan Firli Bahuri mencerminkan perjalanan panjangnya di dunia kepolisian. Mulai dari Komandan Peleton hingga Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat, perannya sangat beragam. Ia bahkan pernah menjadi Ajudan Wakil Presiden RI, menunjukkan kepercayaan tinggi dari tingkat pemerintahan.
B. Posisi di KPK
Firli Bahuri diangkat sebagai Ketua KPK pada periode 2019–2023, menggantikan pimpinan sebelumnya. Namun, jabatannya ini tidak luput dari sorotan tajam ketika namanya tersangkut dalam kasus pemerasan yang melibatkan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
3. Kontroversi: Firli Bahuri dan Kasus Pemerasan
Prestasi dan kontribusi Firli Bahuri sebagai Ketua KPK terancam terhapus oleh bayang-bayang kasus pemerasan yang menyeret namanya. Meski pernah menunjukkan kinerja positif dalam memberantas korupsi, namun kini ia harus menghadapi ujian berat di tengah sorotan media dan publik.
