"Masalahnya politik praktis dikemas jadi politik inspiratif, politik inspiratif dituduh politik praktis. Soal penilaian tergantung kepentingan. Semuanya khan pemain politik, jadi bisa diputar-putar," tulis @archabandung
"Si A bicara inspiratif di Masjid, dia adalah kader partai B. Jamaah akan menilainya di kampanye, Mempolitisasi Masjid," imbuh @HRMalik12.
"Bener sih pak, tp pada prakteknya susah untuk controllingnya
Ya semoga ada formula yg tepat utk controlling di lapangan," cetus @Heksa061. ***