Wajib Tahu, Ini Arti Makna Nama Baru Ibukota Negara RI

- 25 Januari 2022, 19:45 WIB
Maket Ibukota negara baru.
Maket Ibukota negara baru. /ANTARA FOTO/
 
 
ZONA SURABAYA RAYA - Ibukota Negara (IKN) Indonesia telah resmi bernama Nusantara. Pakar Budaya dan Sejarah Universitas Airlangga menjabarkan makna mendalam dari Nusantara.
 
Seperti diberitakan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarso, pemilihan nama tersebut berdasarkan keputusan Presiden Jokowi. Nama Nusantara dipakai, setelah mengeliminasi 79 nama lain yang diusulkan para ahli bahasa dan sejarah. Di antaranya yakni Negara Jaya, Nusa Karya, Nusa Jaya, dan lain sebagainya.
 
Pakar sejarah dan budaya Universitas Airlangga (UNAIR) Prof. Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum memaparkan mengenai asal-usul dari kata Nusantara. Nama ini ternyata memiliki sejarah panjang yang melekat dengan bumi pertiwi.
 
“Kata Nusantara sendiri sebenarnya berasal dari bahasa Jawa Kuno. Itu adalah dua suku kata yang bergabung menjadi satu yakni Nusa dan Antara. Nusa berarti ‘pulau’ dan Antara berarti ‘luar,’" urai Dosen Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga (FIB UNAIR) ini, Selasa 25 Januari 2022.
 
 
Purnawan melanjutkan, Nusantara kemudian memiliki makna yakni ‘pulau-pulau di luar.’ Artinya, pulau-pulau di luar Pulau Jawa.
 
“Mengapa menyebutnya dengan kata ‘di luar'? Ya karena berhubungan dengan pulau-pulau di luar Jawa yang dahulu menyatu oleh karena tokoh Gajah Mada melalui Sumpah Palapa, era kejayaan Kerajaan Majapahit,” imbuhnya.
 
Nama Nusantara memang sangat populer di masa lampau. Konsep Nusantara kemudian digunakan untuk menyebut kawasan Indonesia ini. 
 
"Memang Indonesia juga terdiri dari beraneka ragam pulau sehingga sesuai jika diistilahkan dengan nama Nusantara itu. Namun dahulu kan belum ada istilah  Indonesia. Sehingga orang yang datang ke Indonesia kemudian menyebutnya dengan Nusantara,” papar Purnawan.
 
 
Konsep Nusantara Dahulu Berbeda dengan Kini
 
Namun, lanjut dia, istilah Nusantara tidak lagi dipakai untuk menggantikan kata Indonesia dan keseluruhan wilayahnya. Adanya pergantian IKN yang semula adalah DKI Jakarta (Provinsi Jakarta, Red) membuat Nusantara hanya menjadi salah satu nama wilayah di Indonesia.
 
Artinya, ada penyempitan makna. Purnawan berharap, nama Nusantara ini disertai adanya penegasan yang membedakan makna Nusantara dari sisi arti dan sejarah dengan Nusantara sebagai IKN.
 
"Jangan sampai hal itu kemudian mengganggu pembelajaran sejarah Indonesia di masa yang akan datang. Nusantara di satu sisi adalah IKN, namun di sisi lain adalah konsep sejarah yang memiliki pemaknaan sendiri dan mengacu pada kawasan Indonesia lama,” urai Prof. Purnawan.
 
Namun, dosen peraih penghargaan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada tahun 2021 sebagai pemerhati dalam melestarikan cagar budaya tersebut menyebutkan tidak mempermasalahkan kata Nusantara jika dipakai sebagai nama IKN yang baru.
 
 
“Intinya asalkan ada penjelasan kembali di pembelajaran-pembelajaran sejarah terkait konsep Nusantara di masa lalu dengan kini. Biar tidak akan ada kebingungan lagi di masyarakat terkait perbedaan keduanya, maka Nusantara sah-saja saja apabila dipakai sebagai nama ibukota baru kita,” tegas Dekan FIB UNAIR ini. ***

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x