Perubahan Aturan BBM, PCX Sampai Nmax Tak Boleh Lagi Beli Pertalite

26 Maret 2024, 16:00 WIB
Ilustrasi pengosian BBM di SPBU /tiktok @deymotret/

ZONA SURABAYA RAYA - Pemerintah Indonesia tengah merencanakan pengaturan baru terkait penggunaan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite.

Kabarnya, motor dengan kapasitas mesin 150 cc ke atas akan dilarang menggunakan Pertalite, mengubah lanskap konsumsi BBM di tanah air.

Motor-motor ikonik seperti Yamaha NMAX, PCX, dan motor sport seperti Ninja 250 akan kehilangan akses ke BBM subsidi ini.

Baca Juga: Skutik Maxi Karya Anak Bangsa Muncul dengan Desain Agresif ala Honda ADV, Tapi Gak Doyan Pertalite!

Rencana regulasi tersebut diprediksi akan selesai tahun ini, menurut pernyataan resmi pemerintah.

Wacana pembatasan ini bukanlah hal baru, karena rencana serupa telah muncul sejak sepuluh tahun lalu.

Hal ini tertuang dalam Perpres Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menjelaskan bahwa revisi ini bertujuan untuk memastikan subsidi BBM tepat sasaran.

Baca Juga: Pasca BBM Naik Warganet Ramai Keluhkan Konsumsi Pertalite yang Kini Lebih Boros

Aturan tersebut akan membatasi penggunaan Pertalite hanya untuk kendaraan dengan kriteria tertentu, terutama kendaraan angkutan umum dan pengangkut bahan pangan pokok.

Turunan dari revisi ini adalah pembatasan penggunaan Pertalite untuk mobil dengan kapasitas mesin di atas 1.400 cc dan motor di atas 150 cc.

Langkah ini diambil dengan tujuan agar subsidi BBM benar-benar diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkannya, seperti kendaraan angkutan umum dan pengangkut barang penting.

Baca Juga: Pasca Harga BBM Naik Tangki Pertalite Pertamina Balongan Kebakaran, Disambar Petir Katanya

Keputusan ini menimbulkan beragam tanggapan, dengan sebagian menyambut positif untuk memastikan efisiensi subsidi BBM, sementara yang lain merasa kecewa karena kehilangan akses ke BBM murah untuk kendaraan pribadi mereka.

Meski begitu, langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan distribusi BBM subsidi yang lebih adil dan efisien di masa mendatang.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Kementrian ESDM

Tags

Terkini

Terpopuler