Tahukah Anda jika Workaholic dapat Mengundang Beragam Penyakit? Simak Penjelasan Lengkapnya!

- 27 Februari 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi workaholic.
Ilustrasi workaholic. /PEXELS/cottonbro studio/

ZONA SURABAYA RAYA - Definisi workaholic atau gila kerja telah menjadi perdebatan sejak istilah ini pertama kali diciptakan pada tahun 1971.

Beberapa orang mendefinisikannya hanya sebagai kecanduan bekerja. Bahkan sampai diperdebatkan apakah gila kerja lebih bermanfaat atau berbahaya.

Tetapi, tidak ada argumen atau yang memperdebatkan bahwa kondisi workaholic tersebut merajalela di seluruh kolong jagad.

Survei telah mengungkapkan bahwa 48% karyawan, khususnya di Amerika Serikat, menganggap diri mereka workaholic.

 Baca Juga: Tips Bagi Anda yang Ingin Memulai Hari Senin Dengan Produktif, Simak Selengkapnya

Generasi milenial atau orang yang lahir antara tahun 1981 dan 1996 adalah yang terburuk karena dapat bekerja berjam-jam dan melewatkan liburan (merujuk Society for Human Resource Management (SHRM).

Studi menunjukkan bahwa gila kerja dapat menciptakan stres. Lantas stres itu mengakibatkan produktivitas bagi banyak karyawan.

Baca Juga: Hindari Kanker Prostat, Terapkan Tips dari Ahli Onkologi, Simak Selengkapnya

Hal yang paling mengkhawatirkan adalah bahwa terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Misalnya saja, mulai dari depresi hingga stroke dan serangan jantung yang mengancam jiwa.

Bekerja berjam-jam tidak selalu sama dengan workaholic

Anda mungkin berpikir bahwa orang dapat dikategorikan gila kerja karena dapat bekerja berjam-jam, tetapi ada hal lain yang perlu dipertimbangkan, menurut Harvard Business Review.

Mereka melakukan studi terhadap 3.500 karyawan Belanda untuk mengevaluasi apakah jam kerja yang panjang selalu berhubungan dengan masalah kesehatan terkait, dan ternyata tidak.

Sebaliknya, penelitian yang mereka lakukan mengungkapkan bahwa sikap karyawan terhadap pekerjaan mereka, dan apakah mereka dapat meminimalisir rasa khawatir serta memikirkan pekerjaan ketika sedang tidak bekerja, adalah kuncinya.

Jika Anda merasa bersalah jika tidak bekerja sepanjang waktu dan tidak dapat mengesampingkan kehidupan kerja, Anda mungkin termasuk orang-orang yang gila kerja.

Baca Juga: Ini 8 Tips Aman dan Nyaman untuk Backpackers Sejati, Bukan yang Kaleng-Kaleng!

Jika anda dapat membagi waktu antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, maka selamat anda lolos dari kegilaan kerja tak berujung.

Parameter lain bahwa anda mungkin gila kerja (melalui PositivePsychology.com) adalah menempatkan pekerjaan sebelum berolahraga, hubungan pribadi, makan dengan benar, cukup tidur, atau sekadar bersantai.

Baca Juga: Ini Tips Jitu PDKT ke Cewek Berzodiak Aquarius, Pisces, dan Aries, Dijamin 100 Persen Amazing!

Bekerja juga dapat digunakan sebagai upaya untuk menghindari perasaan seperti depresi atau kesedihan, atau sebagai cara menghadapi perceraian atau kematian.

Workaholic dapat membuat anda kurang tidur dan mudah sakit

Orang dewasa berusia 18 hingga 64 tahun biasanya membutuhkan tujuh hingga sembilan jam tidur per hari.

Apa yang terjadi jika Anda memperpendek jam-jam itu karena gila kerja?.

Anda mungkin menjadi kurang waspada, dan kemampuan untuk berpikir dan mengingat sesuatu mungkin goyah (melalui Klinik Cleveland).

Anda mungkin mengantuk ketika terjaga, lebih cenderung melakukan kesalahan di tempat kerja, dan lebih mungkin mengalami kecelakaan mobil.

Selain itu apabila kondisi tubuh lelah, Anda mungkin tidak sabar dan mudah tersinggung dengan rekan kerja, keluarga, dan teman, yang dapat menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Jika efek samping kurang tidur tidak menarik perhatian Anda, pernahkah Anda mempertimbangkan seberapa lama kurang tidur dapat memengaruhi penampilan Anda?

Misalnya, Anda mungkin mengalami kerutan dini, bersamaan dengan efek samping lingkaran hitam di bawah mata yang lebih terkenal. Dan siapa yang menginginkan itu?

Otak manusia menderita saat seseorang gila kerja

Sama seperti komputer yang kadang-kadang perlu di-reboot, otak Anda membutuhkan waktu henti secara berkala untuk mengisi ulang dan menyegarkan dirinya sendiri.

Seperti yang dikatakan psikolog Scott Bea, PsyD, kepada Klinik Cleveland, "Otak kita seperti spons. Mereka hanya dapat menyerap begitu banyak informasi sebelum menjadi jenuh, lalu harus mengering sedikit."

Nah, inilah kabar buruknya jika Anda seorang workaholic, waktu senggang tidak hanya berarti menjauh dari pekerjaan untuk membaca buku, bermain video game, menonton TV, atau mengejar ketinggalan di media sosial.

Dr. Bea menjelaskan, hal itu dapat berarti duduk diam, menatap ke luar angkasa, dan membiarkan pikiran Anda mengembara.

Selain itu jika memikirkan hal itu membuat Anda cemas, pilihlah aktivitas tanpa pikiran seperti menyirami taman, berjalan-jalan, atau menyedot debu sebagai waktu senggang.

Tapi jangan khawatir saat Anda melakukannya - itu mengalahkan seluruh tujuan.

Seberapa sering Anda perlu mengistirahatkan otak anda? Jika Anda baru mengenal ide ini, mulailah dengan hanya beberapa menit sehari.

Meluangkan sedikit waktu untuk beristirahat saat siang hari mungkin dapat menjadi awalan yang baik.***

Editor: Rangga Putra

Sumber: Health Digest


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah