ZONA SURABAYA RAYA - Sejarah dan makna Idul Adha sungguh teramat dalam bagi umat Islam karena melibatkan peristiwa-peristiwa penting pada masa lampau.
Seperti yang sudah di rilis Zona Surabaya Raya sebelumnya tentang sejarah dan makna Idul Adha bagian 1, pada hari Tarwiyah atau tanggal 8 Zulhijah ini, muslim di seluruh kolong jagad di anjurkan keras untuk berpuasa.
Sejarah dan makna Idul Adha dengan Puasa Tarwiyah itu kemudian lebih afdol di lanjutkan dengan Puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.
Mengapa? Yaitu untuk memperingati hari ketika Nabi Ibrahim menyadari bahwa mimpinya adalah perintah Allah SWT.
Baca Juga: Sidang Isbat Digelar Pada 29 Juni, Lalu Hari Raya Idul Adha Kapan? Simak Penjelasannya
Memeringati Nabi Ibrahim ketika dia taat, rela, dan ikhlas menunaikan segala perintah Allah SWT.
Kemudian, pada tanggal 10 Zulhijah, Nabi Ibrahim memanggil Ismail. Ibrahim lantas memberitahu sang putra semata wayang tentang mimpi penyembelihan atas perintah Allah SWT.
Baca Juga: Download Font Traditional Arabic, Cocok untuk Desain Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2022
Kisah Nabi Ibrahim meminta Ismail agar bersedia untuk di sembelih tercatat dalam Al-Qur'an Surat As-Shaffat ayat 99-113.