Makna Idul Adha: Sejarah, Kisah Saudara Kembar dan Penyembelihan Anak Manusia (Bagian 2 - Habis)

- 28 Juni 2022, 08:00 WIB
Sejarah dan makna Idul Adha sungguh teramat dalam bagi umat Islam karena melibatkan peristiwa-peristiwa penting pada masa lampau.
Sejarah dan makna Idul Adha sungguh teramat dalam bagi umat Islam karena melibatkan peristiwa-peristiwa penting pada masa lampau. /PIXABAY/Aamir Mohd Khan

Pada ayat 102, Allah SWT berfirman: "Maka tatkala anak itu sampai [pada umur layak] berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: 'Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu?" (QS. As-Shaffat [37]: 102).

Mendengar permintaan sang ayahanda, Ismail tanpa ragu bersedia mengabulkan.

Ismail justru dengan senang hati bersedia di sembelih oleh Nabi Ibrahim, bapaknya sendiri.

Tetapi, pada saat Ibrahim meletakkan pisau di leher sang putra kesayangan - dengan kuasa Allah SWT - Ismail berubah wujud menjadi seekor kambing.

Kisah Nabi Ibrahim yang berniat menyembelih putranya sendiri, Ismail, sering kali di hubung-hubungkan dengan sejarah dan makna ibadah kurban Idul Adha.

Baca Juga: Kamis Besok! Ini Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah jelang Idul Adha 2022, Muhammadiyah dan NU

  • Sejarah dan Makna Idul Adha: Kisah saudara kembar

Meski begitu, sejarah dan makna ibadah kurban Idul Adha itu sendiri sejatinya telah di perintahkan oleh Allah SWT jauh sebelum masa Kenabian Ibrahim.

Perintah Allah SWT tersebut terjadi pada masa Nabi Adam AS, nabi pertama umat Islam.

Baca Juga: Ciri-Ciri Hewan Kurban yang Baik untuk Idul Adha 2022 menurut Ustadz Adi Hidayat

Ketika itu, Nabi Adam beserta sang istri, Hawa, selalu mendapat karunia anak kembar laki-laki dan perempuan dari Allah SWT.

Halaman:

Editor: Rangga Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah