Viral, 2 Tukang Becak Asal Jember Berangkat Umroh Bersama Keluarga, Ini Kisahnya

- 5 Maret 2022, 17:25 WIB
Dua tukang becak sedang berada di Masjidil Haram. /Zona Surabaya Raya
Dua tukang becak sedang berada di Masjidil Haram. /Zona Surabaya Raya /
 
ZONA SURABAYA RAYA - Sebuah video berdurasi 5 menit 30 detik viral di media sosial, utamanya Facebook. Video itu di upload pertama kali oleh akun Facebook bernama Heru Subagio di Group Facebook Info Warga Jember Official.
 
Berdasarkan pengamatan Zona Surabaya Raya (Pikiran Rakyat Media Network) pada Sabtu 5 Maret 2022, menunjukkan, 2 pria lanjut usia berprofesi sebagai tukang becak sedang menjalankan ibadah Umrah.
 
Terlihat 2 pria tukang becak itu sedang bersantai di area Masjidil Haram dan berbincang dengan orang yang sedang merekam keduanya. Menurut pengakuan 2 orang itu mereka adalah tukang becak yang biasanya mangkal di sekitar jalan Trunojoyo, Jember.
 
 
Mereka mengaku telah menabung selama puluhan tahun hingga keduanya dan seluruh keluarga bisa menjalankan ibadah Umrah.
 
“Ini adalah orang dari Jember, dimana beserta seluruh keluarga bisa umrah padahal berprofesi sebagai tukang becak, Subhanallah,” kata orang yang merekam video tersebut, dengan logat bahasa Madura. Saat ditanya kenapa bisa Umrah, apakah mereka berdua mendapat bantuan biaya dari Bupati Jember, keduanya menjawab tidak.
 
Pria di video itu seakan mengekspresikan rasa kaget dan salah tingkah seraya meyakinkan bahwa mereka tidak dibiayai oleh Bupati Jember, namun itu hasil dari keringatnya sendiri. “Tidak, murni ini hasil saya sebagai tukang becak,” tegas Samsul, dengan nada membantah.
 
Ternyata 2 pria itu tak hanya berprofesi sebagai tukang becak saja, namun juga memiliki bisnis lain yakni warung minuman yang berada di sekitar jalan Trunojoyo, Jember. Saat ditanya, pria itu menjawab bahwa dirinya bernama Samsul Arifin atau Pak Ripin atau bisa disebut Pak RW.
 
Sedangkan pria 1 lagi bernama Pak Yati. Keduanya beralamat tempat tinggal di jalan Letjen Sutoyo Kebunsari, Kabupaten Jember. Samsul mengaku sudah menabung selama bertahun-tahun untuk bisa berangkat Umroh. Bahkan, ia sudah mendaftar haji sejak tahun 2015.
 
“Tetapi berangkatnya tertunda karena ada corona,” tutur Samsul.
 
Penundaan itu diumukan pemerintah pada sekitar bulan Februari 2020.
 
 
“Saya selalu berkata pada istri saya, ayo, ketika maghrib (sepulang narik), saya memberi istri saya uang hanya 5000 rupiah saja. Makan pakai ketela pohon aja, setiap hari rela makan ketela pohon ya demi menabung untuk ini (umrah),” terang Samsul Arifin.
 
Sementara 2 orang lain yang juga melakukan Umrah bersama Samsul Arifin dan Pak Yati mengaku telah menabung selama 6 tahun agar bisa membiayai Umrah. Di mana setiap tahun selalu menyisihkan penghasilannya dari hasil bisnis toko emas yang dikelolanya. Kemudian Samsul kembali ditanya oleh seseorang yang merekam video, apakah tidak ada pemberitaan yang memuat tentang dirinya melakukan umrah, mengingat ia adalah seorang tukang becak.
 
Ia pun mengaku bahwa dirinya dan keluarga melakukannya secara mendadak, dan tidak banyak memberi tahu ke masyarakat.
 
“Ini mendadak juga bisa berangkat Umrah. Alhamdulillah,” tutur Samsul Arifin. Bahkan, demi menabung Samsul rela tidak makan siang dan makan malam seadanya.
 
“Saya tidak makan siang, baru makan pas habis maghrib. Makan cuma nasi pecel atau kadang singkong,” tegasnya.
 
Hingga saat ini, video itu sudah mendapat like 1500 lebih dan dibagikan ribuan kali.***

Editor: Timothy Lie

Sumber: Group Facebook Info Warga Jember Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x