Diduga Ditolak Petugas Puskemas, Bayi Baru Lahir di Probolinggo Meninggal Dunia

- 5 Februari 2022, 21:46 WIB
Ilustrasi bayi. Diduga Ditolak Petugas Puskemas, Bayi Baru Lahir di Probolinggo Meninggal Dunia
Ilustrasi bayi. Diduga Ditolak Petugas Puskemas, Bayi Baru Lahir di Probolinggo Meninggal Dunia /Pixabay.
 
 
 
 
ZONA SURABAYA RAYA - Postingan akun bernama “Alwi Pengembala” menggemparkan dunia maya. Dia memposting dua foto bayi laki-laki di atas kain putih dengan tangan, lutut, pergelangan kaki, serta kepalanya diikat kain, Sabtu 5 Februari 2022, sekitar pukul 15.00 WIB. 
 
Dia menyebutkan, kalau bayi itu disebut meninggal dunia lantaran ditolak oleh Puskesmas Pajarakan Kabupaten Probolinggo.
 
Dia memposting di salah satu akun Facebook (FB) di Grup Info Lantas dan Kriminal Kota/Kabupaten Probolinggo (Salam Satu Aspal).
 
“Innalillah wainailahirojiun beginilah etika puskesmas Pajarakan tidak bertanggung jawab ini sudah merenggut nyawa seseorang mana ketua medisx kok gak bertanggung jawab kami sebagai keluarga tidak terima dasar Puskesmas Pajarakan tidak bertanggung jawab,” tulis akun Alwi Pengembala itu.
 
 
Sekitar pukul 18.27 postingan itu, sudah mendapat banyak tanggapan dan komentar.
 
“Ceritanya begini, mbak saya 7 bulan sakit perut, kakak saya langsung ke bidan desa, disuruh ke puskesmas setelah nyampek puskesmas disuruh pulang, padahal mbak saya sudah sakit-sakitan nyampek ke rumah gak lama sudah pendarahan terus kakak saya balik lagi (ke Puskesmas) diusir saya cari ambulan desa sudah gak nyampek, sudah keluar bayinya, menangis terus meninggal. Apa itu yang dinamakan puskesmas bertanggung jawab,” cerita Alwi di kolom komentar.
 
Menanggapi hal itu, Kepala Puskesmas Pajarakan dr. Maulida Rahmani membenarkan kematian bayi itu. Kalau orang itu yang mendatangi Puskesmas ialah Anisa warga Krangbong Kecamatan Pajarakan.
 
Kepala Puskesmas Pajarakan membantah, kalau permintaan petugas agar Anisa pulang. Sebab, setelah dilakukan pemeriksaan medis, belum ada tanda-tanda pembukaan melahirkan.
 
 
"Kami sudah lakukan pemeriksaan, cuma karena belum inpartu (istilah medis yang mengacu pada keadaan seorang wanita yang sedang ada pada tahap persalinan, Red) maka dipulangkan,” katanya melalui panggilan WhatsApp (WA). Maulida berkilah, kematian bayi Anisa karena kandungannya bermasalah.
 
Bahkan, Maulida mengaku baru tahu kalau Anisa tiga hari sebelum melahirkan selalu batuk-batuk dan flu. Ia menduga-duga, flu itu yang merangsang bayi dilahirkan sebelum waktunya.
 
“Besoknya baru ngaku, kalau 3 hari ini batuk. Baru tahu kami setelah observasi,” tegasnya.
 
Selain itu, Kepala Puskesmas Pajarakan sudah mendatangi pihak keluarga bersama bidan desa setempat. ***
 
 
 

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah