Para Dewa Hindu dipercaya menjadikan Gunung Semeru tempat bersemayam, dan menjadi penghubung antara Bumi dan Kahyangan.
Umat Hindu akan melakukan upakara (upacara) dan membawa sesaji kepada dewa-dewa di Gunung Semeru setiap mereka menerima suara gaib dari dewa-d Tanah Jawa.
Sementara itu, Ahli Vulkanologi Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr. Eng. Mirzam Abdurrachman S.T., M.T punya pandangan lain.
Gunung Semeru, menurutnya, merupakan salah satu gunung api aktif tipe A. Berdasarkan data dan pengamatan yang dilakukan, Dr. Mirzam berkesimpulan bahwa Gunung Semeru memiliki interval letusan jangka pendeknya 1-2 tahun.
Baca Juga: VIDEO: Ini Pesan Juru Kunci Gunung Semeru Jawa Timur Sebelum Meletus
Terakhir tercatat pernah juga mengalami letusan di tahun 2020 juga di bulan Desember.
“Letusan kali ini, volume magmanya sebetulnya tidak banyak, tetapi abu vulkaniknya banyak sebab akumulasi dari letusan sebelumnya,” terang Dr Mirzam. ***