ZONA SURABAYA RAYA- Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, begitu lekat dengan mistis. Termasuk saat alami erupsi pada Sabtu 4 Desember 2021 lalu. Disebut ada petanda suara gaib di gunung tertinggi di Pulau Jawa itu.
Salah satu mitos yang dipercaya hingga sekarang, menghubungkan erupsi Gunung Semeru sebagai petanda bencana. Letusan Semeru diyakini akan membawa penderitaan rakyat.
Entah kebetulan atau tidak, erupsi Gunung Semeru pada Sabtu lalu membawa dampak besar bagi masyarakat. Tak hanya membuat rumah dan bangunan lainnya rusak. Tapi juga nyawa warga melayang.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyebut sampai sekarang, total 15 orang meninggal dunia dampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru.
Rinciannya, 8 korban meninggal teridentifikasi di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 7 lainnya di Kecamatan Candipuro.
Baca Juga: BIADAB! 2 Kali Suruh Aborsi dan Bikin Sang Pacar Tewas, Bripda Randy Hanya Diancam Hukuman 5 Tahun
Menurut Abdul, total korban terdampak awan panas guguran Gunung Semeru sebanyak 5.205 jiwa. Tercatat 1.707 jiwa mengungsi di 19 titik.
Tak hanya itu, sebanyak 27 orang masih hilang dampak erupsi Gunung Semeru.
"Posko tanggap darurat bencana awan panas dan guguran Gunung Semeru melaporkan jumlah warga yang masih dinyatakan hilang sebanyak 27 orang," kata Abdul Muhari dikutip ZonaSurabayaRaya.Com, Senin 6 Desember 2021.