Pasar Produk Kulit Berpotensi Memperbaiki Perekonomian Jawa Timur, Kemenperin Kembali Optimalkan Eksistensi

- 25 November 2021, 10:38 WIB
Pekerja UMKM menyelesaikan proses pembuatan sepatu di industri rumahan Pernas Shoes, kawasan Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021.
Pekerja UMKM menyelesaikan proses pembuatan sepatu di industri rumahan Pernas Shoes, kawasan Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta, Jumat, 22 Januari 2021. /ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.

ZONA SURABAYA RAYA – Dalam memperbaiki perekonomian di Jawa Timur setelah masa pandemi berkepanjangan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan Revitalisasi Industri Kecil Menengah (IKM) demi tercapainya kesejahteraan para pegiat industri.

IKM Tanggulangin, Sidoarjo, sebagai salah satu pusat industri kulit, alas kaki, dan barang jadi kulit, terus didorong eksistensinya melalui pelatihan pemasaran digital sejak tahun 2020 yang lalu.

Pengoptimalan pelatihan pemasaran digital dilakukan karena melihat industri kulit, alas kaki dan barang jadi kulit, memiliki potensi yang besar untuk Indonesia.

Terbukti pada Agustus 2020, nilai ekspor lebih besar dari nilai impornya yaitu sebesar US$ 255,86 juta. Selain itu, Indonesia berada pada urutan ke-4 di dunia sebagai eksportir produk kulit, alas kaki dan barang jadi kulit.

Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka, E Ratna Utarianingrum, menyampaikan bahwa Kemenperin terus melakukan berbagai program untuk pengembangan Sentra IKM Tanggulangin.

Baca Juga: Bukannya Panik, Balita Ini Terkunci di Kamar Mandi Malah Bikin Warganet Gemas

"Pada tahun ini, para anggota IKM Tanggulangin dan anggota Koperasi INTAKO akan memperoleh pendampingan dalam pemasaran digital, literasi tren produk dan optimalisasi digital marketing tool melalui digital ads dan virtual event" katanya.

"Tak hanya soal literasi dan pengembangan kualitas sumber daya manusianya, pembenahan fasilitas juga akan dilakukan, seperti pengadaan jaringan internet untuk mendukung pemasaran digital, kolaborasi dengan brand lokal dan event, serta penempatan mentor-mentor yang bisa mendampingi secara berkelanjutan" lanjutnya.

“Peningkatan transaksi e-commerce tersebut menjadi cerminan bahwa digitalisasi UMKM sangat penting, apalagi mengingat ekonomi dan keuangan digital di tengah Covid-19 tumbuh sangat cepat. Untuk itu sebagai pelaku IKM/pengusaha, kita harus mampu beradaptasi dengan situasi terkini, serta harus mau berubah atau jika tidak maka kita akan semakin tertinggal”, jelasnya.

Halaman:

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x