Satu Pelaku Diduga Corat-coret Baliho Petinggi PDI- Perjuangan Diamankan

- 26 Juli 2021, 22:04 WIB
Humas Polda Jatim
Humas Polda Jatim /Zona Surabaya Raya/anto

ZONA SURABAYA RAYA - Polisi menyelidiki kasus dugaan pencoret coretan baliho petinggi PDI Perjuangan Puan Maharani dengan kata-kata tak pantas yang terpasang di Kota Surabaya, Jawa Timur, ditangkap polisi. Pelaku kini masih dalam pemeriksaan kepolisian setempat.

"[Satu pelaku] Sudah diamankan semalam," Kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko Senin 26 Juli 2021 malam.

Gatot mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku hanya mencorat-coret baliho Puan yang ada di Kota Surabaya, tidak di daerah lain di Jatim. Polisi masih melakukan pendalaman. "Tidak (baliho yang dicoret) di Blitar," ujar Gatot.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah baliho bergambar politikus PDI Perjuangan dan Ketua DPR RI Puan Maharani dicoreti orang tak dikenal dengan kata-kata tak pantas di sejumlah daerah di Jawa Timur. Menyikapi itu, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi memerintahkan DPC-DPC melaporkan aksi vandalisme itu ke kepolisian agar diusut.

Baca Juga: 8 Fakta Terkait Penangkapan Pengedar Narkoba Jaringan Sumatera-Bali oleh Polrestabes Surabaya

Ada beberapa baliho Puan yang dicoret dengan cat warna hitam dengan tulisan bernada tak pantas. Di antaranya baliho di halaman kantor DPC PDIP Blitar di Jalan Raya Sambong Kanigoro, Kabupaten Blitar. Di sana, baliho Puan dicoret orang tak dikenal dengan kalimat ‘Open BO’. Selain itu, beberapa baliho Puan di Surabaya juga dicoret dengan tulisan ‘Koruptor’.

“Kami sangat menyesalkan aksi vandalisme terhadap baliho-baliho Ibu Puan Maharani. Apalagi baliho-baliho itu berisi pesan positif kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, mengajak vaksinasi, di tengah pandemi COVID-19,” kata Kusnadi dalam keterangan tertulisnya, Senin 26 Juli 2021.

Ketua DPRD Jatim itu menduga, ada pihak yang tidak senang dengan berbagai kerja-kerja kerakyatan partainya dalam mengajak masyarakat optimistis menghadapi pandemi. “Karena mereka tidak berani menyerang aksi bagi sembako, operasional ambulans gratis, fasilitasi vaksinasi, dan sebagainya, akhirnya mereka menyasar baliho kader partai yang mengampanyekan protokol kesehatan dan mengajak vaksinasi,” ujarnya.***

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x