Kereta Medik Mampu Tampung 60 Pasien Covid-19, Ini Penampakannya

- 5 Juli 2021, 19:07 WIB
Petugas memeriksa bagian dalam Kereta Rel Listrik (KRL) yang dimodifikasi menjadi Kereta Medik Darurat di PT INKA (Persero) Madiun, Jawa Timur, Kamis (21/1/2021). PT INKA (Persero) memodifikasi tiga rangkaian KRL masing-masing terdiri delapan kereta menjadi Kereta Medik Darurat yang akan digunakan sebagai rumah sakit lapangan untuk keperluan ruang isolasi bagi pasien positif COVID-19. (ANTARA/Siswowidodo/zk)
Petugas memeriksa bagian dalam Kereta Rel Listrik (KRL) yang dimodifikasi menjadi Kereta Medik Darurat di PT INKA (Persero) Madiun, Jawa Timur, Kamis (21/1/2021). PT INKA (Persero) memodifikasi tiga rangkaian KRL masing-masing terdiri delapan kereta menjadi Kereta Medik Darurat yang akan digunakan sebagai rumah sakit lapangan untuk keperluan ruang isolasi bagi pasien positif COVID-19. (ANTARA/Siswowidodo/zk) /Zona Surabaya Raya/Antara

ZONA SURABAYA RAYA – Dengan meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia membuat PT INKA (Persero) meluncurkan kereta Medik Darurat atau Emergency Medical Train (EMT).

Menurut informasi Kereta Medik tersebut hanya digunakan untuk ruang isolasi, saat ini menampung sebanyak 60 pasien COVID-19.

Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju di Madiun mengatakan, bahwa awal difungsikan sekitar lima bulan lalu, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di EMT hanya sekitar 10 hingga 14 orang maksimum, sehingga terkesan kosong. Tetapi sejak dua hingga tiga pekan ini benar-benar drastis lonjakannya. Sekarang EMT sudah difungsikan dua trainset dan isinya sekitar 62-63 pasien.

Selama empat bulan pertama operasional EMT, sangat terbantu oleh tenaga medis yang disediakan dari Pemkot Madiun dengan biaya operasional ditanggung oleh PT INKA (Persero). Saat ini, operasional EMT tidak hanya bertumpu pada Pemkot Madiun namun juga bantuan donatur dari luar yang turut berkontribusi.

Seperti donatur dari anak perusahaan, perbankan, dan bantuan dari rekanan INKA. Untuk tenaga medis, INKA juga sudah bisa merekrut sendiri tenaga kesehatannya karena tenaga kesehatan yang dimiliki di klinik INKA sangat terbatas.

"Sehingga kami membutuhkan tenaga kesehatan tambahan. Ada sekitar tiga perawat dan sekarang harus menambah lagi satu dokter untuk mengawasi jarak jauh," kata Agung Sedaju, Senin 5 Juli 2021.

Pihaknya membuka donasi bagi semua pihak yang ingin berkontribusi memberikan bantuan untuk operasional EMT.

Donasi bisa diberikan baik berupa makanan, peralatan mandi, hingga uang tunai.

"Bagi para karyawan atau siapa saja yang mungkin masih diberikan kelonggaran secara ekonomi, dapat bergotong-royong memberikan donasi untuk operasional EMT," katanya.

Karena itu, pihaknya mengajak masyarakat, khususnya warga Kota Madiun untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna menekan kasus penularan COVID-19.

Sesuai data, secara total, kasus COVID-19 di Kota Madiun hingga Senin (5/7) mencapai 3.622 orang.

Dari jumlah itu, sebanyak 2.895 orang di antaranya telah sembuh, 496 orang masih dalam pemantauan, dan 231 orang meninggal dunia.***

Editor: Julian Romadhon

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x