"Ini dilakukan di lokasi di mana anak itu dididik yang seyogyanya menjadi entrepreneur dan berkarakter tetapi karena perilaku si pengelola ini mengakibatkan si anak berada dalam situasi yang sangat menyedihkan," ujar dia.
Baca Juga: PPKM Mikro Diperpanjang Hingga 14 Juni, Virus Corona Masih Tersebar di Surabaya, Ini Buktinya
Bahkan, kekerasan seksual ini juga diduga dilakukan oleh JE ketika dia dan murid-muridnya sedang kunjungan ke luar negeri.
Namun keterangan Komnas PA dibantah Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) SPI Kota Batu, Risna Amalia Ulfa. "Kami kaget dan merasa aneh dengan pemberitaan tersebut. Karena sesungguhnya yang diberitakan itu sama sekali tidak benar," kata Risna dikutip dari ANTARA, Sabtu, 29 Mei 2021.
Menurutnya, sejak dirinya bekerja di sekolah tersebut, tidak pernah ada kejadian yang dituduhkan itu. "Saya di sekolah ini sejak berdiri pada 2007. Saya menjadi kepala sekolah dan ibu asrama sampai saat ini. Tidak pernah ada kejadian seperti yang disampaikan, sama sekali tidak ada," ucap Risna.
Baca Juga: Pesta Ultah Gubernur Jatim Diadukan ke Jokowi, Advokat Sholeh: Copot Khofifah
Saat ini, lanjut Risna, pihaknya masih berupaya untuk mencari tahu lebih dalam terkait tuduhan serius tersebut. Ia menyatakan ada pihak yang memiliki tujuan tidak baik terhadap sekolah.
"Kami saat ini juga mencoba mencari tahu lebih dalam tentang hal ini. Sepertinya ada yang memiliki tujuan tidak baik kepada SPI," duga Risna. ***