Tidak Banyak yang Tahu, Wagub Jatim Emil Dardak dan Arumi Bachsin Huni Kamar Ukuran 3x3, Begini Ceritanya

14 Maret 2022, 13:14 WIB
Wagub Jatim Emil Dardak dan istrinya Arumi Bachsin pernah tinggal di kamar ukuran 3x3 saat pertama kali terjun ke politik. /Instagram @arumibachsin_94

ZONA SURABAYA RAYA- Berangkat dari seorang ekonom dan bekerja di BUMN, Emil Elestiano Dardak nekad terjun ke dunia politik. Keputusannya itu pun mendapat dukungan kuat dari sang isteri, Arumi Bachsin yang selama ini dikenal sebagai artis.

Arumi Bahsin dan Emil Dardak menikah pada 30 Agustus 2013. Saat itu usia Arumi baru 19 tahun.

Berkat dukungan Arumi Bachsin, Emil Dardak akhirnya berhasil terpilih sebagai Bupati Trenggalek pada Februari 2016.

Kemudian pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2018, Emil Dardak diduetkan dengan Khofifah Indar Parawansa. Pasangan ini pun terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim periode 2019-2024.

Baca Juga: WhatsApp Anda Disadap? Ini Tanda-tandanya dan Cara Mengatasi Penyadapan

Wagub Jatim Emil Dardak hadir dalam dialog bertajuk Klarifikasi PRMN PRMN

Benarkah kesuksesan Emil Dardak lantaran faktor sang isteri?

"Memang tidak bisa dipungkiri bahwa fakta saya mempunya isteri merupakan pemain film, presenter, dan lain-lain, itu sangat berpengaruh," jawab Emil Dardak dalam dialog bertajuk Klarifikasi PRMN Bersama Wagub Jatim Emil Darak, Senin 14 Maret 2022.

Emil mengaku terjun ke dunia politik harus memilik modal. Setidaknya, latar belakangnya sebagai ekonom yang bekecimpung di Bank Dunia (World Bank) dan BUMN menjadi modal politik bagi Emil.

"Maju politik itu kan perlu modal, waktu saya maju Pilkada Trenggalek saya punya rekam jejak di dunia profesional. Pendidikan juga ada," cetus Emil.

"Saya juga nggak boleh menutupi fakta, memang salah satu yang dipertimbangkan waktu itu adalah faktor isteri," lanjut politikus Partai Demokrat ini.

Baca Juga: Barito Putera vs Persebaya Surabaya, Saatnya Geser Bhayangkara FC! Aji Santoso: Yang Penting Berjuang

Ia lantas menceritakan faktor isteri yang mendukungnya terjun di dunia politik.

"Dia ini patner kita. Keputusan waktu dulu mau maju di Trenggalek, diobrolin juga dengan isteri," cetus Emil.

Kata Emil, saat menceritakan rencana terjun ikut sebagai kontestan Pilkada, Arumi Bachsin kaget juga.

Apalagi saat itu, Emil baru saja pindah rumah dan mendapat jabatan baru di BUMN. Sementara anak pertamanya masih kecil, berusia sekitar 6 bulan.

"Serius maju maju politik? Padahal saat itu sedang promosi (naik jabatan, red) di BUMN. Dari sisi kesejahteraan, cukup nyamanlah saat itu. Anak juga masih kecil baget umur 6 bulan dan baru pindah rumah," cerita dia.

"Jadi terjun ke politik waktu itu menjadi keputusan berat yang harus dibahas sama isteri," imbuh Emil.

Baca Juga: Fix, Varian Baru Hibrida Deltacron Menyebar! Ilmuwan Dunia: Jangan Panik

Namun ia sangat terkejut dengan jawaban Arumi. "Dia bilang mummpung masih muda. Daripada penasarannya belakangan, sekarang saja," kata Emil.

Padahal, ia saat itu tidak terlalu yakin bakal menang di Pilkada Trenggalek.

"Sebenarnya waktu itu ada pilihan dari A, daerah B, daerah C. Justeru waktu itu dia (Arumi Bachsin, red) yang nguatin (ke Trenggalek)," papar dia.

Emil sadar terjun ke dunia politik akan menerima konsekuensi dan risiko-risiko. Sebab, menurutnya, politik identik dengan dunia keras.

"Dunianya banyak makan ati juga. Kita akan banyak berhadapan dengan intrik-intrik politik yang keras. Pendapat publik yang nyinyir, yang miring, dan lain sebagainya," tutur pria kelahiran 20 Mei 1984 ini.

Karena itu, masih kata Emil, Arumi Bachsin memberi masukan untuk memilih Pilkada Trenggalek sebagai ladang pengabdiannya.

"Apa nggak lebih baik mengabdi di desa saja? Dia bilang begitu. Orang akan merasakan pengabdian kita ketimbang di daerah perkotaan," terang Emil.

Baca Juga: Kontrak Taisei Marukawa di Persebaya Tinggal Menghitung Hari, 2 Klub Rival Disebut Siap Membajak

"Ya sudah kita pindah ke Trenggalek. Meski saya di sana punya eyang di sana, tapi sudah almarhumah," cetus Emil.

Sewaktu di Trenggalek, Emil Dardak memutuskan tinggal di rumah sederhana. Kamar yang dihuni pun terbilang kecil, yakni berukuran 3/3 meter persegi.

"Kita itu tinggal di salah satu kamar, ukuran kamar itu ukuran 3x3 atau 3x2,5. Saya dan istri saya pakai kasur yang tidak ada dipannya. Terus kita beli lemari yang ada gambarnya tokoh-tokoh Disney gitu," cerita Emil.

"Jadi, bener-bener seadanya. Berjuang dari nol. Karena mundur dari pekerjaan, nggak ada income, ngandalin tabungan yang selama ini ada," lanjutnya.

"Kita berjuang tapi saya juga janji, tidak akan penasaran lagi habis itu. Satu kita coba, kalau nggak (terpilih, red) ya sudah kita bangun lagi karir di dunia profesional," pikir Emil Dardak kala itu.

Baca Juga: 9 Pejabat Berebut Jabatan Sekdaprov Jatim, Ada Boby Soemiarsono hingga Nyono, Ini Daftarnya

Beruntung, Emil Dardak kala itu terpilih sebagai Bupati Trenggalek yang berpasangan dengan Mochamad Nur Arifin (Ipin).

"Alhamdulilah selama kampanye, faktor isteri juga membantu banget," sebut Emil Dardak.

Sukses di Trenggalek, Emil Dardak akhirnya dipinang untuk diduetkan dengan Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim 2018.

Duet Khofifah-Emil pun menang melawan Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno dengan dengan memperoleh 10.465.218 suara atau 53,55% dari jumlah total suara.

"Ya itulah penguatan dari isteri. Saya nggak memutuskan itu sepihak. Karena yang akan menerima konsekusinya juga isteri dan anak," pungkas Emil Dardak. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler