Network
ZONA SURABAYA RAYA - Sebuah serangan teroris mengguncang dekat ibu kota Rusia, Moskow, mengakibatkan setidaknya 60 orang tewas dan 147 lainnya cedera, seperti melansir otoritas setempat pada Sabtu 23 Maret 2024.
Dilansir dari Anadolu, serangan itu terjadi di gedung konser Crocus City Hall di Krasnogorsk, kota di barat Moskow.
Ledakan dahsyat terjadi dalam serangan itu, menyebabkan kebakaran besar yang melanda sepertiga bangunan.
Baca Juga: Penembakan di Banyuates, Motif Terungkap: Tidak Ada Kaitan dengan Politik
Beruntung, kelompok musik Rusia bernama "Picnic" yang akan tampil berhasil selamat dari serangan tersebut.
Kejaksaan Agung Rusia menyebut sekelompok orang tidak dikenal tiba-tiba menembak sebelum konser dimulai, sementara komisi penyelidikan setempat menyatakan peristiwa itu sebagai "serangan teroris".
Lebih dari 100 orang berhasil dievakuasi dari bangunan itu, sementara banyak lainnya menunggu evakuasi di atap gedung.
Baca Juga: 5 Tersangka Penembakan di Banyuates Terungkap, Penyelidikan Ditreskrimum Polda Jatim
Pasukan khusus, polisi, dan dinas pemadam kebakaran, serta sekitar 50 mobil ambulans, segera dikerahkan ke lokasi untuk menolong para korban dan memastikan keamanan.
Otoritas Moskow langsung meningkatkan pengamanan menyusul laporan bahwa pelaku berhasil melarikan diri.
Warga kota digeledah sebelum diizinkan memasuki fasilitas publik, seperti stasiun kereta bawah tanah.
Presiden Vladimir Putin terus memantau perkembangan terbaru terkait serangan itu, sementara Gubernur Oblast Moskow Andrey Vorobyov mengumumkan pembentukan gugus tugas untuk menangani peristiwa tersebut.
Baca Juga: Polda Jatim Tangkap Tiga Tersangka Penembakan di Sampang, Termasuk Kepala Desa
Wali Kota Moskow Sergey Sobyanin menyampaikan belasungkawa kepada korban dan keluarga mereka, serta memerintahkan pembatalan seluruh acara konser di wilayahnya sepanjang akhir pekan.
Tragedi ini mengguncang Rusia dan menyedot perhatian dunia internasional, memicu kekhawatiran akan keamanan di tengah meningkatnya ketegangan global.
Semoga para korban diberikan kekuatan dan kesembuhan, sementara pihak berwenang terus berjuang untuk membawa para pelaku keadilan.***
