Program Imunisasi Rutin Anak di Dunia Kacau Akibat Pandemi Covid-19, WHO Cemas Muncul Wabah Baru

- 16 Juli 2021, 14:05 WIB
Ilustrasi bayi lahir
Ilustrasi bayi lahir /Zona Surabaya Raya/Ist

ZONA SURABAYA RAYA - Covid-19 mulai merebah ke berbagai sektor, dan rupanya mulai menunjukkan dampak nyata bagi anak-anak di seluruh penjuru dunia. Karena segala pembatasan akibat Covid-19, tercatat hampir 23 juta anak terpaksa harus melewatkan program imunisasi rutin.

Laporan Oraganisasi Kesehatan Dunia (WHO) Kamis 15 Juli 2021 melaporkan, ada 22,7 juta anak tidak mendapatkan vaksinasi wajib, hal ini bisa memicu wabah campak, polio, dan penyakit lain yang mestinya dapat dicegah.

WHO juga menerangkan, jumlah tersebut menjadi angka tertinggi dalam lebih dari satu dekade. Bahkan, Jika pandemi belum bisa dikendalikan, jumlahnya pun bisa bertambah tahun ini.

Dilansir dari Reuters, India dan Nigeria adalah negara yang menyumbang angka anak yang tidak divaksinasi terhadap difteri, tetanus, dan pertusis (DTP) pada 2020.

Di negara Afrika dan Asia, campak juga jadi salah satu penyakit paling menular dan dapat berakibat fatal bagi anak-anak di bawah usia lima tahun.

Begitu juga, Wabah polio yang bisa melumpuhkan anak seumur hidup juga dikhawatirkan akan merebak.

Laporan WHO bahkan menyebutkan, wabah campak yang besar dan parah telah muncul di sejumlah wilayah seperti Afghanistan, Somalia, Mali dan Yaman.

Sekitar 22,3 juta anak melewatkan dosis pertama vaksin campak tahun lalu, jumlah mayoritas dari keseluruhan anak yang melewatkan vaksin rutin.

Direktur Program Imunisasi WHO Kate O'Brien mengakui, pandemi Covid-19 sangat berperan penting dalam terhambatnya program imunisasi pada anak.

"Dampak pandemi Covid-19 telah menyebabkan kemunduran besar pada vaksinasi masa kanak-kanak, ini membawa kita kembali lebih dari satu dekade," kata O'Brien.

Halaman:

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah