Penurunan Upal Hingga Peningkatan Transaksi QRIS di Jatim, Bukti Edukasi dan Strategi Keamanan Rupiah Berhasil

- 30 Januari 2024, 19:15 WIB
Ilustrasi QRIS
Ilustrasi QRIS /dok. qris.id/

ZONA SURABAYA RAYA - Laporan uang palsu di Jawa Timur pada Desember 2023 mengalami penurunan sebesar 20,2%, dengan jumlah 1.791 lembar dibandingkan dengan bulan November 2023 yang mencapai 2.153 lembar.

Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa selama tahun 2023, total laporan uang palsu di Jatim mencapai 19.872 lembar, menunjukkan penurunan sebesar 30% dibandingkan tahun 2022 yang mencapai 28.389 lembar.

Bandoe Widiarto, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, menjelaskan bahwa pecahan uang palsu paling dominan pada tahun 2023 adalah Rp100.000 (63,1%), diikuti oleh Rp50.000 (27,2%), Rp20.000 (2,3%), Rp10.000 (5,4%), dan Rp5.000 (1,7%).

Baca Juga: Bank Indonesia Bersama Pemkot Surabaya Rintis Wartek Inflasi, Sebagai Solusi Cerdas Tekan Harga Bahan Pokok

Penanggulangan peredaran uang palsu dilakukan secara berkesinambungan oleh KPw BI Jawa Timur dengan mengedukasi masyarakat tentang ciri-ciri keaslian uang Rupiah.

Masyarakat dihimbau untuk melaporkan uang yang diduga palsu ke Kantor Bank Indonesia atau Kepolisian setempat.

KPWBI Provinsi Jawa Timur juga secara rutin menyelenggarakan program edukasi Cinta, Bangga, dan Paham CBP Rupiah kepada masyarakat tertentu.

Ini bertujuan untuk mencetak edukator CBP Rupiah yang handal dan meningkatkan jangkauan edukasi CBP Rupiah dengan kerjasama influencer media sosial.

Baca Juga: Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023: Menguatkan Sinergi untuk Ketahanan dan Kebangkitan Ekonomi Nasional

Halaman:

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah