Saya bisa berdiri tegak di begini, hari ini mendapat ridho-Nya gusti Allah menjadi Wali kota Surabaya.
Itu karena ibu saya, karena umi saya.
Saya punya pribadi yang berani, itu juga karena umi saya.
Semua orang memang harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tapi hati saya ketika melihat seorang wanita, bekerja samai larut malam begitu, itu mungkin hal biasa ya.
Tapi buat saya, sangat luar biasa.
Ketika saya bayangkan jenengan semua adalah orang tua saya, sebagai seorang anak tidak mungkin ada keikhlasan anaknya, ketika ibunya harus bertaruh sampai dengan malam,".
Baca Juga: Seru! Wali Kota Eri Cahyadi Bakal Ikut Gepuk Bantal Lawan Forkopimda di HUT RI ke 77 di Surabaya
(Pada bagian ini, Eri Cahyadi tampak berhenti sejenak berpidato. Ia kemudian terlihat menitikkan air mata dan mengusapnya)
"Sampeyan orang-orang kuat, saya tidak kuat karena membayangkan kalau jenengan ibu saya, maka hati saya tidak akan bisa.