Masih Ada Prostitusi di Bekas Lokalisasi Dolly dan Moroseneng, Anggota DPRD Surabaya: Tarifnya Rp300 Ribu

- 10 Juli 2022, 15:15 WIB
Masih Ada Prostitusi di Bekas Lokalisasi Dolly dan Moroseneng, Anggota DPRD Surabaya: Tarifnya Rp300 Ribu
Masih Ada Prostitusi di Bekas Lokalisasi Dolly dan Moroseneng, Anggota DPRD Surabaya: Tarifnya Rp300 Ribu /Tangkapan Layar Instagram @ericahyadi_

ZONA SURABAYA RAYA- Lokalisasi prostitusi Dolly telah ditutup sejak 8 tahun silam oleh Wali Kota Surabaya, yang saat itu dijabat Tri Rismaharini.

Namun prostitusi di bekas lokalisasi Dolly diduga belum hilang 100 persen.

Temuan anggota DPRD Kota Surabaya, masih ada praktik prostitusi di bekas lokalisasi Dolly dengan cara terselubung.

Bahkan, dugaan praktik prostitusi terselebung ditengarai tidak hanya di bekas lokalisasi Dolly.

Baca Juga: Melirik Makam Pendiri Lokalisasi Dolly

Tapi praktik serupa juga ditemukan di sejumlah bekas lokalisasi lainnya, seperti Moroseneng di daerah Sememi dan Jarak di kawasan Putat, Sawahan.

"Sebenarnya tidak hanya eks lokalisasi Dolly saja, tapi juga Moroseneng, Sememi. Padahal di kedua eks-lokalisasi ini sudah terdapat usaha padat karya yang dibuat oleh Pemkot Surabaya," ungkap anggota Komisi A DPRD Surabaya Imam Syafii dikutip Zona Surabaya Raya, Minggu 10 Juli 2022, dari Antara.

Menurut Imam, hal ini diketahui pada saat dirinya melakukan penelusuran tengah malam dengan melintasi Jalan Girilaya yang tidak jauh dari depan Gang Dolly baru-baru ini.

Baca Juga: Charly Vokalis Grup Musik Setia Band Alami Kecelakaan di Tol, Kondisi Mobil Rusak Parah

Penelusuran tersebut, lanjut dia, dilatarbelakangi atas rasa penasarannya dengan adanya informasi bahwa di lokalisasi eks Dolly yang telah ditutup Pemkot Surabaya pada 2014, ternyata tidak benar-benar mati.

Aktivitas transaksi seksual masih berlangsung di kawasan itu, tetapi dilakukan secara terselubung alias sembunyi-sembunyi.

Saat di lokasi, Imam mengaku tiba-tiba didatangi seorang pria sembari bertanya apakah sedang mencari teman wanita?

Pria tersebut kemudian mengeluarkan ponselnya lalu memperlihatkan deretan foto wanita.

Baca Juga: Profil Mas Bechi Anak Kiai Jombang, Tersangka Pencabulan Santriwati: Sufi yang Gemar Musik dan Mobil Mewah

Jika setuju, lanjut dia, maka transaksi selanjutnya bisa dilakukan di wisma yang berkedok warung kopi.

Adapun tarifnya rata-rata Rp300 ribu untuk short time (sekitar 1 jam - 1,5 jam).

"Setelah saya gali, ternyata praktik prostitusi terselubung itu sudah berlangsung lama," ungkap politisi partai Nasedem ini.

Mendapati hal itu, Imam berharap ada upaya serius yang bisa dilakukan Pemkot Surabaya dalam mengatasi persoalan sosial ini.

"Seharusnya tidak hanya melarang para wanita itu bermaksiat tapi juga dicarikan solusi yang manusiawi, agar mereka tidak terus menerus ke jalan sesat dan menyesatkan itu," kata mantan wartawan ini.

Baca Juga: Ya Ampun! Polri Duga ACT Salahgunakan Dana Bantuan Korban Kecelakaan Lion Air

Ia mengaku sudah menyampaikan temuan tersebut kepada 31 camat dan 154 se-Surabaya saat rapat dengan Komisi A DPRD Surabaya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan tidak menoleransi adanya praktik prostitusi di bekas lokalisasi Dolly.

"Praktik-praktik “lama” di Dolly tentu tidak bisa kita toleransi," sebut Eri Cahyadi di akun Instagramnya @ericahyadi_.

Menurut Eri Cahyadi, warga setempat sudah merasakan kehidupan yang lebih baik dan lebih nyaman dibanding dulu.

Baca Juga: Resep Sate Maranggi Purwakarta yang Empuk untuk Merayakan Idul Adha 2022 bersama Keluarga

"Mungkin ekonomi masih belum sebesar dulu. Tetapi ketenangan dan dampak sosial termasuk dampak psikologis ke anak-anak setempat kini lebih bisa dikelola dengan baik," papar Wali Kota Eri Cahyadi.

"Semoga kita semua bisa bersama-sama menghadirkan kehidupan yang lebih baik bagi semuanya. Juga untuk anak-anak belia generasi penerus kota," pungkas Eri yang mengunggah video kondisi bekas Dolly saat ini.

KLIK DI SINI untuk melihat unggahan Eri Cahyadi mengenai kondisi Dolly sekarang. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Antara Instagram @ericahyadi_


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah