Digoyang Kisruh Kader, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Berbicara Keras, Videonya pun Viral

- 2 Maret 2022, 06:15 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menanggapi soal kisruh kader Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menanggapi soal kisruh kader Surabaya. /Instagram @surabaya

ZONA SURABAYA RAYA- Kisruh kader kota Surabaya yang disebut-sebut dipecat, ditanggapi dengan nada keras oleh Wali Kota Eri Cahyadi.

"Kader dipecat, sing ngomong sopo?" ungkap Eri Cahyadi melalui unggahan video di akun resmi Instagram Humas Pemkot Surabaya, @surabaya pada Selasa, 1 Maret 2022.

Untuk diketahui, ada sekitar 45 ribu kader di Kota Surabaya. Dari jumlah itu, 28 ribu di antaranya dipilih menjadi kader kesehatan 'Buser Surabaya Hebat'.

Wali Kota Eri Cahyadi juga mengukuhkan kader Madagaskar (Masyarakat dan Keluarga Siaga Kebakaran), bertepatan HUT Dinas Pemadam Kebakaran ke-103, Selasa 1 Maret 2022.

Baca Juga: Ada Apa dengan Wali Kota Eri Cahyadi? Usai Bentuk Buser Surabaya Hebat, Kini Kukuhkan Kader Madagaskar

"Saya bilang pemimpin sejati adalah kader. Sehingga kader-kader inilah harus jadi satu bagian yang tak terpisahkan. Makanya kader bekerja hanya untuk kepentingan umat, kekeluargaan dan gotong royong dengan pemerintah," ungkap Eri Cahyadi.

"Tidak untuk kepentingan pribadinya masing-masing orang untuk manfaatkan orang lain," lanjut Eri menegaskan.

Ia kembali menekankan bahwa kader yang ada saat ini, baik kader Posyandu, Bumantik, Madagaskar hingga kader lingkungan, bekerjanya dari hati.

Sebab, lanjut Eri, kader bekerja hanya untuk kepentingan umat.

"Tapi kalau kader ingin ini itu, silahkan keluar dari kader," tandas Eri dengan nada keras.

"Saya yakin anda orang baik-baik. Jangan hanya dimanfaatkan oleh perorangan," tambah Eri Cahyadi.

Baca Juga: Disuruh Bayar Pajak PTPN, Notaris Wanita ini Malah Gunakan Rp5,8 Miliar untuk Bayar Utang Pribadinya

Menurut Eri, pihaknya membangun satu kekuatan besar kota Surabaya dengan cara gotong royong dan kekeluargaan.

"Saya pastikan, pemerintah tidak akan tutup mata untuk kehebatan orang-orang seperti kader-kader yang ada di kota Surabaya," janji mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.

"Itu yang saya lakukan. Tapi isih onok sing ngomong kader kene kok dipecat. Sing ngomong sopo?" kata wali kota yang diusung PDIP ini.

Unggahan video ini mendapat like 6.784 dan 270 komentar dari netizen. Berikut ini petikan komentar mereka:

"Hari ini banyak kader yg demo di depan puskesmas, kira2 kenapa? Ada apa?," tanya akun @cilprilia di kolom komentar.

"@cilprilia persyaratanne kader koyok di bayar UMR ae," jawab akun @mariaida85

Baca Juga: Usai Dimarahi Ibunya yang Kerja di Hongkong, Pria di Surabaya ini Bunuh Adik Kandungnya dengan Pisau Dapur

"@cilprilia dadi kader wajib nduwe ijazah minimal smp, sakno ibu2 seng wes dadi kader akeh seng ijazahne wes ilang,, wes bayaran titik, kerjo soroh, atek ijazah barang. karuan mbiyen bayarn mek 100 tapi gak soroh dan ruwet koyok saiki," imbuh akun @khaizannn

"@khaizannn bener..saiki wes ngerjakno online teko HP pisan..enak biyen masio bayaran titik gak ruwet," lanjut akun @lelymoecharoma

"Gk di pecat tapi kakean syarat, podo koyok iki duduk PHK, cuma di gawe resign karena terpaksa," cetus akun @n.cholis27

"Ibu ku sebenere masih tulus dikader posyandu, saking syaratnya skrg harus minimal lulusan SMA jadi di istirahatkan. Gpp sih, semoga Allah menilai jadi catatan amal ibadah," ungkap akun @alamadia

"sopo sg ngomong untuk kepentingan pribadi pak..selama iki kader ki kerjo loyalitas dari hati..muduno ta bareng kader sg gak usah kamera..aq tak rewangi nggarap sayang warga tengah wengi selama 2 minggu sampek gak ngurusi kelon adakno..jare mentingno pribadi..nk wayahe njentik isuk..masak e sering di tunda..nk wayahe oleh blt..dum2an opo2 gak tau oleh..kpentingan pribadi teko ndi," beber akun @maftukah2

Baca Juga: KESEMPATAN! Vaksin Booster Pfizer di Atlas Sport Surabaya, Rabu 2 Maret 2022, Kuota 1.000, Begini Cara Daftar

"Sikaten ae Cak Eri seng kakean omong kerjone," sebut akun @bambe.ramadhani

"Kadernya jangan dikurangi pak Walikota @ericahyadi_ , karena kerja sosial beda sama kerja kantoran. Mohon kami para kader didengarkan. Kami mendingan honor sedikit tapi kader jangan dikurangi. Dulu honor 28 ribu kader bisa 9 orang tapi kerja ikhlas dari rumah ke rumah. Sekarang honor 400rb tapi kader cuman 3 orang. Matek pak Wali ????. Ibu rumah tangga jangan disamakan dengan kerja kantoran. Bisa dipecat jadi istri," curhat akun @m.taqiyuddinabror. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Instagram @surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah