Praktisi Bisnis ini Klaim Eri Cahyadi-Armuji Sukses Stabilkan Ekonomi di Tengah Pandemi

- 27 Februari 2022, 20:48 WIB
Praktisi Bisnis ini Klaim Eri Cahyadi-Armuji Sukses Stabilkan Ekonomi di Tengah Pandemi
Praktisi Bisnis ini Klaim Eri Cahyadi-Armuji Sukses Stabilkan Ekonomi di Tengah Pandemi /Zona Surabaya Raya/Humas Pemkot
ZONA SURABAYA RAYA - Genap setahun kepemimpinan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji mendapat respon positif dari praktisi bisnis Kota Pahlawan. 
 
Kalangan pebisnis dan pengusaha menilai Eri-Armuji mampu menghadapi tekanan ekonomi di tengah terjangan badai Covid-19.
 
 
Direktur Operasi PT SIER Didik Prasetiono mengatakan, pasangan pemimpin ini punya jurus pamungkas untuk menghadapi bencana global, jurus itu adalah kolaborasi. Lewat kolaborasi itu mendorong pertumbuhan ekonomi yang meningkat secara signifikan. 
 
"Menghadapi gempuran virus Covid-19 hingga melandai bukan hal mudah bagi seorang kepala daerah, terutama bagi sosok Eri Cahyadi yang memimpin Kota Surabaya selama 12 bulan terakhir," ujar Didik. 
 
 
Didik menjabarkan, pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya meningkat, dari 4,29 persen kini di tahun 2022 melompat ke angka 4,85 persen.
 
"Lompatan ini signifikan, sekitar 8 poin, bahkan melampaui kinerja ekonomi nasional,” tegas Didik, Minggu 27 Februari 2022.
 
 
Menurut Didik, penerapan protokol kesehatan (prokes) dan pelaksanaan 3T (tracing, testing, dan treatment) digagas oleh dua orang pemimpin tersebut sangatlah baik. 
 
 
“Bahkan, bisa dibilang salah satu yang terbaik se-Indonesia. Karena prokes dan 3T ini menjadi kunci utama pengendalian pandemi, sehingga perekonomian di Kota Surabaya dapat berjalan dan kembali pulih,” ungkap Didik. 
 
 
Didik melanjutkan, strategi lain yang dilakukan Wali Kota Eri Cahyadi dan Wawali Armuji agar ekonomi bangkit adalah, melalui kampung - kampung yang bergerak dibidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Didik memberikan contoh nyatanya, yaitu UMKM seragam dan sepatu gratis untuk pelajar yang diproduksi oleh UMKM Surabaya.
 
“Tak hanya fokus pada ekonomi di kalangan atas, namun juga fokus di arus bawah, yakni UMKM dan Toko Kelontong. Kemudian, mengkonsolidasikan jajaran ASN Pemkot Surabaya yang penghasilannya tidak begitu terdampak pada pandemi untuk bertransaksi bahan kebutuhan pokok di e-Peken Surabaya,” ujar Didik. 
 
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jawa Timur Sutandi Purnomosidi mengatakan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wawali Armuji adalah sosok yang energik dan berani mengambil keputusan untuk kebangkitan ekonomi di tengah terpaan pandemi. 
 
 
“Kenapa saya mengatakan demikian, bisa kita lihat yang beliau (Wali Kota Eri Cahyadi dan Wawali Armuji) lakukan adalah bagaimana menekan angka penularan Covid-19 serendah mungkin, namun perekonomian tetap berjalan. Kita lihat di saat PPKM, antara keseimbangan kesehatan dengan keseimbangan ekonomi ini bisa berjalan beriringan dengan baik di Surabaya,” kata Sutandi. 
 
 
Sutandi juga menjelaskan bukti lain kemampuan Wali Kota Eri Cahyadi dan Wawali Armuji dalam menangani tekanan ekonomi di tengah pandemi.
 
Direktur Marketing Pakuwon Group itu menyatakan, ketika memasuki bulan Oktober 2021, recovery perekonomian di Kota Surabaya bisa dinyatakan full 100 persen. Artinya, pada saat itu tingkat kunjungan mall di Kota Pahlawan sama dengan di tahun 2019. 
 
 
Sutandi memaparkan, sampai dengan bulan Desember 2021 - Januari 2022, mall yang ada di bawah pengelolaan Pakuwon Group, tingkat kunjungan berhasil merangkak naik signifikan hingga 100 persen.
 
Ketika Pemerintah Pusat mengumumkan DKI Jakarta kembali masuk ke PPKM level 3, sedangkan Surabaya level 2 pada minggu kedua Februari 2022, tingkat kunjungan mall kembali drop hingga ke angka 50 persen. Penurunan itu tidak bertahan lama, setelah sepekan kemudian, tepatnya di minggu ketiga bulan Februari 2022, kunjungan mall di Surabaya kembali merangkak naik hingga 70 persen. 
 
 
“Kami berharap, kenaikan kasus Omicron ini tidak disertai dengan peningkatan kasus kematian maupun bed occupation rate (BOR) tinggi. Jika tidak disertai dengan hal itu, kemungkinan pada Maret 2022 sudah normal kembali, masyarakat berani lagi beraktifitas di luar dan kami harapkan pandemi bisa segera menjadi endemik di Indonesia khususnya Kota Surabaya,” urai dia.***
 

Editor: Julian Romadhon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x