Hasil Observasi Dinkes Surabaya: 31 Kasus DBD, 1 Anak Meninggal Dunia

- 26 Januari 2022, 16:10 WIB
Ilustrasi pasien anak
Ilustrasi pasien anak /World of Buzz /Pikiran Rakyat
 
ZONA SURABAYA RAYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya akhirnya turun tangan atas kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di wilayah RW 10 Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Total kasus DBD di Januari 2022 mencapai 31 terkonfirmasi, dan 1 orang anak-anak meninggal dunia.
 
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina mengungkapkan, kondisi musim penghujan dengan curah hujan yang tidak menentu disertai cuaca panas, memang menimbulkan potensi peningkatan populasi nyamuk dan tingkat agresifitas nyamuk vektor atau pembawa virus dengue. Makanya, kasus DBD di Kota Surabaya juga mengalami peningkatan di awal Januari 2022.
 
“Berdasarkan data yang kami miliki, pada bulan Januari 2022 telah ada 31 kasus yang terkonfirmasi DBD dengan mayoritas menyerang anak usia 5-14 tahun,” katanya.
 
 
Nanik mengungkapkan, pihaknya telah melakukan penyelidikan epidemiologi terkait laporan 15 anak yang terserang DBD di wilayah RW 10 Menur Pumpungan itu. Hasilnya ditemukan adanya 4 kasus DBD, dan hanya 1 suspek dengan gejala demam tetapi hasil laboratorium dalam kondisi normal.
 
“Satu pasien yang suspek langsung kami rujuk ke RSU Haji untuk mendapatkan penanganan intensif. Selain itu, tidak ditemukan kasus konfirmasi DBD lainnya,” tegas Nanik, Rabu 26 Januari 2022.
 
Menanggapi adanya laporan anak yang meninggal akibat DBD, Nanik menyatakan, pihaknya telah menelusurinya. Sesuai surat keterangan surat persangkaan penyebab kematian dari RS adalah gagal sirkulasi dan MODS.
 
Menurut Nanik, hasil konfirmasi lanjutan terhadap kasus tersebut memang didapatkan pasien terkonfirmasi positif DBD berdasarkan hasil laboratorium pada tanggal 24 januari 2022.
 
 
“Sebelumnya di tanggal 22 Januari 2022 hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hasil normal. Namun, ternyata perubahan kondisi klinis pasien cepat berubah,” ujarnya.
 
Oleh karena itu, mengingat cepatnya perubahan kondisi klinis pasien Demam Berdarah Dengue, Nanik mengimbau masyarakat segera melakukan pemeriksaan laboratorium rutin terhadap kasus demam lebih dari 3 hari. Gejala demam juga disertai dengan gejala yang mengarah ke infeksi dengue seperti nyeri kepala, mual, nyeri otot, nyeri di belakang bola mata dan adanya bercak kemerahan di kulit.
 
“Nah, bila hasil diagnosis positif DBD, maka segera melaporkan ke puskesmas terdekat atau ke kelurahan atau kecamatan untuk segera dilakukan penelusuran epidemiologi atau pencarian penderita demam serta pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di rumah penderita dan rumah sekitarnya dalam radius 100 meter,” ujar dia.
 
 
Selanjutnya, upaya penting yang harus dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit DBD adalah Gerakan 3M Plus dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik secara serentak dan terus menerus oleh seluruh masyarakat bersama stakeholder, mulai dari tingkat RT/RW, kelurahan, kecamatan bersama dengan puskesmas dan kader kesehatan lainnya.***
 

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x