ZONA SURABAYA RAYA - Siswa yang berasal dari keluarga Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan terlanjur membeli seragam sekolah, Komisi D DPRD Kota Surabaya meminta Pemerintah Kota Surabaya untuk mengembalikan uang tersebut.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah meminta Pemerintah Surabaya untuk mengembalikan atau mengganti biaya seragam, agar keluarga tak terbebani biaya seragam di tengah pandemi Covid-19.
“Siswa kelas 7 yang tahun ini baru mengikuti PTM ada yang terlanjur beli seragam di koperasi sekolah. Biaya pembelian itu kami minta untuk dikembalikan. Karena siswa kelas 7 dari anak MBR ini nanti akan mendapat bantuan seragam dari Pemkot Surabaya,” ujar Khusnul pada Rabu, 8 September 2021.
Berdasar data yang didapat Khusnul, jumlah siswa yang diterima di SMP maupun SD negeri atau swasta dari jalur afirmasi atau MBR sebanyak +_ 112,000 siswa. Dari jumlah tersebut, beberapa siswa sudah ada yang terlanjur membeli seragam di sekolah.
“Memakai seragam baru saat masuk sekolah itu memang tidak wajib. Tapi saya ibaratkan seperti saat hari raya, ketika tidak beli baju baru rasanya ada yang kurang,” ungkapnya.
“Sama seperti sekolah, saat masuk sekolah ke jenjang lebih tinggi, kalau tidak beli baju baru rasanya ada yang kurang. Padahal jika tidak beli ya tidak apa-apa,” sambungnya.
Baca Juga: Ajak UMKM, Eri Cahyadi Bakal Samakan Semua Seragam Sekolah di Kota Surabaya
Sementara itu, Khusnul mengaku bahwa saat ini, Pemerintah Kota Surabaya sedang melakukan kroscek data siswa MBR di tiap-tiap sekolah.
Kroscek ini sangat penting agar anak dari kalangan MBR ini tidak ada yang terlewat. Makanya dirinya meminta dinas terkait untuk betul-betul serius mengkroscek data tersebut.
Sedangkan, terkait bantuan seragam ini, Khusnul juga meminta kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk memberikan seragam yang sudah jadi baju, bukan berupa bahan kain yang harus dijahitkan dulu. Sebab jika hanya diberikan kain, orang tua MBR masih dibingungkan untuk biaya menjahit.
Baca Juga: Eri Cahyadi Janji Pastikan Siswa MBR Tak Dibebani Biaya Tagihan Seragam Sekolah
“Selama ini distribusi bantuan seragam masih berupa kain. Sebaiknya pada ajaran sekolah tahun 2022/2023 mendatang, Pemkot Surabaya mendistribusikannya sudah berbentuk seragam siap pakai,” terangnya.
Disisi lain, untuk koperasi yang ada di sekolah, Khusnul meminta agar produk-produk yang dijual adalah produk yang berasal dari UMKM di Surabaya, dengan tujuan pemberdayaan UMKM agar bisa lepas dari jerat pandemi Covid-19.
“Saya minta keberadaan koperasi sekolah tetap dipertahankan. Koperasi menjadi indikasi pemberdayaan ekonomi itu jalan. Makanya barang-barang yang ada di koperasi yang menyediakan kebutuhan siswa dan guru diambilkan dari UMKM di Surabaya. Agar UMKM bisa berdaya,” harapnya.***