Video Bakar RSUD BDH Surabaya, Pemkot: Pasien Positif Covid-19

- 5 Agustus 2021, 06:40 WIB
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara /Zona Surabaya Raya/Humas Pemkot Surabaya

ZONA SURABAYA RAYA - Pemkot Surabaya memberikan tanggapan soal video viral sejumlah orang yang mendatangi RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Surabaya.

Dalam video itu, tampak sejumlah orang itu datang dan memarahi semua petugas yang sedang berjaga.

Bahkan, mereka juga mengintimidasi petugas dan melakukan kekerasan kepada salah satu petugas rumah sakit.

Baca Juga: Terbaru, Jadwal Vaksin Gratis di Surabaya, Gresik dan Malang, Agustus 2021, Kuota Terbatas, Buruan Daftar

Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara menjelaskan, pasien itu merupakan rujukan dari Puskesmas Lontar.

Pasien dirujuk dengan diagnosa suspek Covid-19 melalui hasil swab antigen yang dilakukan di RSAU Soemitro.

Di samping itu, hasil swab PCR pasien tersebut, juga dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Aniaya ART Hampir Sekujur Badan, Advokat Firdaus Nangis di Persidangan

“Hasil swab antigennya dari RSAU Soemitro itu positif, hasil PCRnya juga menyatakan positif,” jelas Febri, Kamis, 4Agustus 2021.

Febri juga memaparkan, pihak keluarga inti dari pasien, sebenarnya tidak mempermasalahkan dengan status pasien.

Namun, pada 25 Juli 2021, kondisi pasien memburuk, hingga akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Mengaku Telat Bayar Insentif Nakes Rp 89 Miliar, Pemkot Surabaya: Sekarang Sudah Cair

Melalui hasil diskusi dengan keluarga inti pasien, mereka sepakat jenazah akan dimakamkan pukul 08.00 WIB pada keesokan harinya sembari menunggu proses pemulasaraan yang sesuai dengan agama yang dianut.

“Keluarga inti sudah setuju pemakaman dilakukan pada 26 Juli, jam delapan pagi. Difasilitasi juga untuk dua anggota keluarga untuk melihat jenazah untuk terakhir kali,” jelasnnya.

Namun, menurut Febri, ada sekelompok orang yang mengaku sebagai kerabat dan menerobos masuk untuk melihat jenazah.

Baca Juga: Wonokromo Rawan, Semalam Dua Mobil Pick Up Amblas

Pada saat itu, mereka diduga seperti dalam kondisi mabuk. Sehingga, mereka menuduh RSUD BDH meng-covidkan pasien yang sudah meninggal tersebut.

Padahal, saat itu nakes sedang mencoba untuk memberikan pemahaman kepada oknum keluarga pasien terkait kondisi sebenarnya.

“Sebelum selesai memberikan penjelasan, nakes tersebut menerima tindakan kekerasan oleh oknum tersebut,” ujarnya.

Baca Juga: Muncul Gejala Flu, Pemkot Surabaya: Langsung Periksa, Jika Positif Akan Langsung Ditangani

Melihat hal itu, kepala tim keamanan RSUD BDH langsung berkoordinasi dengan Polsek Benowo agar segera merapat ke lokasi kejadian.

Berdasarkan hasil mediasi, Febri menyatakan, kelompok oknum keluarga pasien sepakat untuk meminta maaf kepada pihak yang dirugikan.

Selain itu, mereka juga berjanji untuk membimbing anggota kelompoknya agar mematuhi protokol kesehatan dan peraturan rumah sakit.

Baca Juga: Ketika Puskesmas Beroperasi 24 Jam, Pemkot Surabaya pun 'Sulap' Kendaraan Dinas jadi Mobil Jenazah

“Perwakilan dari oknum keluarga meminta maaf karena tidak mengetahui prosedur yang berlaku dan membuat surat pernyataan bermaterai,” pungkasnya.*** 

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah