Rumahmu Rusak? Biar Pemkot Surabaya yang Benahi, Ini Syarat Ajukan Program Dandan Omah, Sangat Mudah!

8 Juli 2022, 10:12 WIB
Program Dandan Omah atau Rumah Tak Layak Huni (Rutilahu) terus digencarkan oleh Pemkot Surabaya /Zona Surabaya Raya/PRMN

ZONA SURABAYA RAYA- Rumahmu rusak? Tak perlu risau, karena Pemkot Surabaya akan membenahi rumah warganya yang rusak melalui program Dandan Omah atau Rumah Tak Layak Huni (Rutilahu).

Program Dandan Omah bagi warga Surabaya terus digencarkan. Secara teknis dikerjakan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya.

Namun tidak semua rumah rusak bisa diajukan melalui program Dandan Omah. Pemkot Surabaya membuat aturan mainnya. 

Apalagi, permintaan atau usulan Dandan Omah yang diajukan melalui aplikasi e-Rutilahu terus meningkat. Hingga saat ini sudah mencapai 4.429 rumah.

Baca Juga: Raih Juara Umum Porprov Jatim 2022, Atlet Surabaya Disambut Istimewa, Peraih Emas Dapat Bonus Rp4,16 Miliar

Padahal target Pemkot Surabaya pada tahun 2022 ini menyasar 800 rumah. Sementara sejak Januari-Juni 2022, program tersebut sudah menyasar 419 rumah.
 
Kepala DPRKPP Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan bahwa program Dandan Omah ini ditargetkan menyasar 800 rumah selama tahun 2022, dan periode Januari-Juni sudah berhasil menyelesaikan 419 rumah.

Sedangkan permintaan atau usulan yang masuk dalam aplikasi e-Rutilahu sudah mencapai 4.429 rumah.

Baca Juga: Wali Kota Eri Cahyadi: Pejabat Pemkot Surabaya tak Bisa Selesaikan Masalah Warga, Temui Saya!
 
“Karena permintaannya cukup besar dan tidak mungkin kami selesaikan sendirian dengan kekuatan APBD, maka kami juga menggandeng berbagai stakeholder untuk memenuhi permintaan itu, di antaranya perusahaan-perusahaan melalui CSR-nya, para pengembang, dan juga melalui Baznas Kota Surabaya,” jelas Irvan, Jumat 8 Juli 2022.
 
Ia bersyukur karena berbagai stakeholder itu sudah banyak membantu perbaikan rumah warga dan dapat mengurangi permintaan program Rutilahu itu.

Apalagi, program ini juga menjadi salah satu program utama Baznas Surabaya, sehingga sudah banyak yang dibantu Baznas untuk memperbaiki rumah warga.

Baca Juga: Satgas KTR Surabaya Awasi Ulang 8 Tempat yang Melanggar
 
Irvan juga menjelaskan bahwa ada perbedaan dalam program Rutilahu yang dilakukan oleh DPRKPP yang menggunakan kekuatan APBD Surabaya dengan program Bedah Rumah yang dilakukan oleh Baznas Surabaya.

Kalau program Rutilahu DPRKPP persyaratannya sudah ditentukan, yaitu penerima manfaat harus merupakan warga MBR dan belum sama sekali tersentuh Rutilahu.

Kemudian, rumah atau lahan yang akan dibedah itu merupakan hak milik penerima manfaat yang lengkap dengan surat-suratnya serta jelas batas-batasnya.
 
Selanjutnya, rumah tersebut terdapat dinding atau atap dalam kondisi rusak maupun lapuk yang berpotensi mengancam keselamatan penghuni.

Baca Juga: IG Wali Kota Eri Cahyadi Dibanjiri Sambatan Lahan Surat Ijo, Komentarnya Pedas-pedas

Lalu lantainya lebih rendah daripada jalan atau masih tanah, papan, bambu, semen maupun keramik yang kondisinya rusak.

“Jadi, usulan yang masuk ke aplikasi e-Rutilahu itu kita verifikasi mana yang memenuhi persyaratan dan mana yang tidak," papar mantan Kepala Dinas Perhubungan ini.

"Bagi rumah warga yang tidak memenuhi persyaratan karena tidak lengkap surat-suratnya, tapi itu memang layak mendapatkan program bedah rumah, maka diusulkan untuk dibantu oleh Baznas Surabaya atau stakeholder lainnya, sehingga semua permintaan itu kita coba fasilitasi,” lanjut dia.
 
Di samping itu, Irvan juga memastikan bahwa program Dandan Omah DPRKPP itu dilakukan melalui Padat Karya, yang mana tukang dan pembantu tukang atau kuli bangunannya berasal dari warga sekitar.

Baca Juga: Sat Set Wat Wet! Walikota Surabaya Eri Cahyadi: Pelayanan Publik 7 Menit Beres

Hal itu dilakukan karena saat ini program Rutilahu sudah nge-link dengan aplikasi Padat Karya, sehingga ketika ada permintaan untuk menjadi tukang dan pembantu tukang di aplikasi Padat Karya, lalu dilatih hingga bisa menjadi tukang atau pembantu tukang.
 
“Bahkan, penyediaan bahan bangunan dalam pelaksanaan pekerjaan Dandan Omah itu harus dibeli dari toko bahan bangunan yang berada dalam 1 kelurahan yang sama dengan lokasi pekerjaan perbaikan Rutilahu,” kata dia.
 
Menurut Irvan, dengan adanya program Dandan Omah yang dikerjakan melalui Padat Karya ini, tentu akan dapat meningkatkan kondisi perekonomi masyarakat dan meningkatkan perputaran ekonomi di wilayah kelurahan tersebut.

“Harapan akhirnya tentu rumah warga layak huni semuanya dan perekonomian Surabaya kembali pulih,” tutup Irvan. ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler