Bikin Bangga, Perempuan Asal Nganjuk Ini Terpilih Ikuti Penataran Wasit FIBA di China

- 9 Juni 2023, 19:21 WIB
Dari kiri ke kanan: Perwakilan KONI Jatim Ansori, Ketum Pengprov Perbasi Jatim Grace Evi Ekawati, dan wasit yang terpilih FIBA Septiana Dwi Putri.
Dari kiri ke kanan: Perwakilan KONI Jatim Ansori, Ketum Pengprov Perbasi Jatim Grace Evi Ekawati, dan wasit yang terpilih FIBA Septiana Dwi Putri. /Zona Surabaya Raya/PRMN/Dimas

ZONA SURABAYA RAYA - Federasi Bolabasket Internasional, FIBA memilih dua wasit perempuan dari Indonesia, untuk mengikuti penataran menjadi wasit Internasional. Ini menjadi kebanggan tersendiri, karena satu dari dua yang terpilih adalah wasit dari Jawa Timur.

Mengetahui hal tersebut, Ketua Umum Pengprov Perbasi Jawa Timur, Grace Evi Ekawati sangat bangga dengan adanya wasit Jawa Timur terpilih FIBA mengikuti penataran wasit Internasional di Negara Cina.

"Kita terus terang sangat bangga, saya selalu mengatakan siap mendukung apapun itu, kebetulan kita mendapatkan panggilan, makanya setelah kami mendapat kabar Jawa Timur menjadi salah satu yang terpilih," ujar perempuan yang akrab disapa Mama Evi, Jumat 9 Juni 2023.

Evi juga memberikan pesan pada wasit Jatim yang terpilih oleh FIBA, Septiana Dwi Putri, untuk bisa lulus dalam penataran Internasional.

Baca Juga: RESMI Berseragam Persebaya Surabaya, Dusan Stevanovic Jadi Pemain Termahal, Lebih Baik dari Leo Lelis?

"FIBA sudah menyiapkan semuanya, dan saya bilang ke dia, kalau kamu lulus dengan predikat terbaik pasti ada sesuatu dari Jawa Timur untuk kamu. Karena tujuan saya adalah memotivasi, apa bila nanti kamu bisa membawa nama baik Jawa Timur," janji Evi pada Septiana.

Selain itu, Evi juga menerangkan adanya perbedaan pertandingan bola basket 3x3 dengan 5x5. Tak hanya jumlah pemain, tapi juga peraturan dari kedua nomor tersebut berbeda.

"Memang ada perbedaan di 3x3 dan 5x5, kalau 5x5 bibtes, kalau 3x3 bukan mengutamakan bibtes. Tapi tetep fisik juga harus baik, kan enggak mungkin kita, tapi yang terutama knowledge nya lebih penting, makanya jam terbang itu perlu," jelasnya.

Evi juga menekankan pada para wasit-wasit perempuan di Jawa Timur, untuk benar-benar berusaha menjadi yang terbaik, karena jika dilihat dari kesempatan mereka menjadi wasit basket Internasional cukup besar.

Baca Juga: Jadi Idola Baru, Ripal Wahyudi Tegaskan tak Mau Kalah Meski Ada 6 Pemain Asing di Persebaya Surabaya

"Makanya saat saya berada di daerah, saya menekankan di sana, bahwa peluang perempuan lebih besar, persaingannya lebih gampang," ucap Evi.

Sementara itu, menjadi satu-satunya wasit perempuan asal Jatim yang terpilih FIBA, Septiana Dwi Putri (25) asal Nganjuk ini, sempat menceritakan bagaimana ia terpilih menjadi perwakilan wasit yang mengikuti penataran wasit Internasional.

"Jadi untuk pemilihan wasit yang FIBA, karena ini awalnya memang dari seleksi, saya mengikuti diawali dengan Penataran dulu. Kami mengikuti Penataran 3x3 ini dari basic, kemudian naik lagi ke Nasional, lah di level Nasional ini kita diberi kesempatan untuk bertugas di event-event Nasional, dari situ kami dipantau dari supervisor, pro chief," terang Septiana.

Menurutnya, wasit perempuan di Indonesia hanya ada 5. Namun persaingan dari kelimanya cukup ketat. Namun ia berhasil terpilih menjadi wakil dari Indonesia, sedangkan untuk wasit lainnya berasal dari Bali yang nantinya mengikuti penataran wasit Internasional di Negara Cina, di Event U23 National League.

Baca Juga: Aji Santoso Sangat Yakin, Persebaya Surabaya Lebih Ganas!

"Di Indonesia, wasit perempuan hanya ada lima di 3x3, berlima ini berkompetisi mendapatkan penataran gratis dari FIBA yang mewakili Indonesia. Alhamdulillah, dari event-event Nasional yang sudah berjalan, mungkin ini sebuah penghargaan buat saya, dan ini challenge buat saya juga, maka saya diberi kesempatan untuk mengikuti, dan saya terpilih menjadi nominasi untuk Penataran FIBA di Cina," ungkapnya.

Septiana memastikan dai akan mengikuti penataran dari tanggal 22 Juni sampai tanggal 25, sehingga ia akan melakukan persiapan khusus dalam agenda tersebut.

"Persiapan pribadi yang utama mengenai rules yang terbaru untuk 3x3 2022, dan juga bahasa Inggris, karena persyaratan utama kami dianjurkan bisa berbahasa Inggris. Tes fisik insyaallah kita langsung praktek di event yang diadakan oleh FIBA, yaitu di U23 National League," ungkapnya.

Meski masih muda, Septiana mempunyai jam terbang tinggi sebagai wasit. Dia pernah memimpin pertandingan IBL di seri Surabaya, dan juga menjadi wasit Asean Games di Bali. ***

Editor: Ali Mahfud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x