Ezzejjari tersisihkan setelah beberapa kali mendapatkan peluang, namun tidak bisa menjadi gol. Dia hanya mampu menciptakan 1 gol di kompetisi tertinggi Liga Thailand.
"Ezzejjari datang ke Persik Kediri dari Liga Andorra, Liga ranking bawah UEFA namun bersama Persik Ezzejjari tampil gemilang dengan torehan 18 Gol dari 32 Match," lanjut akun tersebut.
Baca Juga: Pelatih Persebaya Belum Bisa Move On dari Marselino Ferdinan
Hal itu membuat beberapa tim tertarik dan siap membayar Ezzejjari lebih dari yang diberikan Persik Kediri.
"Alhasil dia gabung Bhayangkara FC, namun bersama Bhayangkara FC Ezzejjari hanya bermain setengah musim dan mencetak 4 gol & 1 Assist dari 12 Match sebelum akhirnya diputus kontrak oleh Bhayangkara FC," papar dia.
Sontak saja, postingan itu menjadi ramai. Sejumlah netizen bola mengaitkan dengan kualitas Liga Indonesia.
"Secara kualitas liga Thailand jauh lbh baik dr pada liga di kohona ini .. pemain yang bagus di sini blm tentu bisa bersaing di liga yg lbh bagus," komentar akun @eh.si.adnan
"Kualitas liga indi mmng rendahan topskor liga indo jdi cadangan di liga thailand contoh comvalius sama ezejari, sedangkan pemain buangan liga 2 thailand bersinar dsni contoh kenzo nambu," sebut @yoosco00
"DDS gacor di indo ngampas di liga Korea, Comvalius topskor di indo ngampas di thailand dan malaysia, Simic bagus di indo ngampas di liga serbia, jadi intinya level liga kita aja standarnya masih rendah," imbuh @uda_ricky28