Testimoni Bos Persebaya Azrul Ananda soal Iklim Baru PT LIB (3): Kami Bukan Lagi Sekadar "Sapi Perahan"

17 November 2022, 09:19 WIB
Bos Persebaya Surabaya Azrul Ananda optimistis Liga Indonesia menuju Era Liga Baru /Persebaya

ZONA SURABAYA RAYA- Bos Persebaya Surabaya, Azrul Ananda melihat ada langkah maju dari pelaksanaan dan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Bahkan, menurut Azrul Ananda, ini langkah pertama menuju Era Liga Baru yang benar-benar profesional.

Bagi Azrul Ananda sebagai pemegang saham mayoritas Persebaya Surabaya, klub-klub saat ini bukan lagi sekadar "sapi perahan".

Apa maksudnya? Simak testimoni bos Persebaya Azrul Ananda atas pelaksanaan dan hasil RUPSLB PT LIB bagian terakhir, yang dikutip dari laman miliknya happywednesday.id, Kamis 17 November 2022:

Baca Juga: Testimoni Bos Persebaya Azrul Ananda soal Iklim Baru PT LIB (2): Ferry Paulus Punya Tugas Berat

Bahwa ada konflik kepentingan dengan klub, menurut saya untuk konteks PT LIB seharusnya tidak masalah.

Justru penting, karena ini mengedepankan/mengutamakan klub-klub sebagai pemilik saham mayoritas. Tinggal pengawasan bersamanya saja.

Dan dalam pertemuan itu, kami sepakat akan bertemu setidaknya sebulan sekali, mulai membahas program-program jangka panjang liga, sebagai persiapan untuk RUPS yang lebih menyeluruh setelah musim nanti berakhir.

Baca Juga: Testimoni Bos Persebaya Azrul Ananda soal Iklim Baru PT LIB (1): Tolong Semua Pecinta Sepak Bola Bisa Memilah

Ingat, ini RUPS perusahaan liga. Perusahaan liga yang seharusnya mengedepankan pemegang sahamnya.

Ini bukan KLB federasi. Ini ranah perusahaan. KLB urusan nanti, urusan yang berbeda lagi.

Catatan penting lain: Bahwa klub-klub bisa menentukan nasib sendiri ini adalah sebuah breakthrough.

Seperti ditulis di atas, selama ini rapat-rapat liga itu seperti satu arah.

Klub-klub ini, terus terang, seperti sapi perahan. Klub-klub yang bekerja, yang menggaji pemain, yang melakukan pembinaan, yang mengembangkan penyelenggaraan sepak bola.

Baca Juga: Jadi Dirut Baru PT LIB, Ferry Paulus Bicara soal Transpormasi Sepakbola, Ini yang Dikatakan

Tapi, klub-klub ini justru harus merelakan potensi penghasilannya untuk yang lain, termasuk federasi.

Dengan pengurus liga dari klub, maka sepak bola bisa lebih sehat.

Saya selalu percaya, kalau liga sehat, klub akan sehat. Yang lain-lain lantas ikut sehat. Termasuk pemain dan juga federasinya.

Kenapa selama ini satu arah? Karena PSSI, walau hanya punya saham 1 persen, memiliki yang dijuluki "golden share." Berhak menentukan kebijakan-kebijakan strategis pada PT LIB.

Dalam rapat 15 November itu, PSSI mungkin bisa saja membantah dan menolak kemauan klub-klub. Tapi tidak melakukannya.

Baca Juga: RESMI! Ferry Paulus Jadi Dirut PT LIB yang Baru, Netizen Bola: Persija Auto Juara

Alhamdulillah. Ini langkah maju ke arah pengelolaan yang lebih modern.

Tinggal ke depan bagaimana mengubah status saham tersebut supaya federasi tidak bisa lagi memaksakan semaunya kepada liga dan klub-klub.

Ini juga sudah disinggung di rapat tersebut, tapi akan diurus nanti, bukan prioritas untuk sekarang.

Liga-liga terbesar di dunia bekerja untuk klub-klub anggotanya.

Pengurusnya belum tentu dari klub, tapi bekerja untuk klub-klub. Minimal liga kita sudah mulai mengarah ke sana. Step by step.

Baca Juga: Ini Bukti Azrul Ananda Masih di Persebaya Surabaya, Fans Bajol Ijo Bilang Begini

Kami menyadari, keputusan-keputusan dalam RUPS LB 15 November itu bisa mendapat reaksi beragam dari masyarakat penggemar sepak bola.

Kami memahami, bahwa pemahaman orang-orang berbeda-beda. Tapi yang paling utama: Kami (klub-klub) sekarang mulai melihat titik terang masa depan.

Bahwa kami adalah elemen yang sangat besar untuk menentukan masa depan sepak bola. Bukan lagi sekadar "sapi perahan."

Keputusan pada RUPS LB 15 November itu baru langkah bayi pertama. Masih ada terlalu banyak rintangan yang harus kami hadapi ke depannya.

Liga kita ini kondisi keuangan dan prospek masa depannya parah sekali. Semua pemilik klub hanya bisa tepok jidat melihat laporan keuangan dan prospek bisnis ke depannya.

Baca Juga: Kontrak Rizky Ridho dan Ernando Ari di Persebaya Habis 31 Desember 2022, Bertahan atau Hengkang?

Saking parahnya, kami sampai tidak sudi membahas masalah keuangan di RUPS LB tersebut.

Nanti saja kita bahas secara mendetail secara bertahap dalam pertemuan rutin.

Sebagai penutup, RUPS LB telah berlangsung memuaskan untuk seluruh klub peserta. Akan ada tugas berat untuk direksi baru.

Tapi minimal kami sekarang punya direksi yang dari klub dan bekerja untuk klub, serta akan bekerja bersama klub. Ini, katanya, adalah yang pertama dalam sejarah.

Perubahan ini memberi semangat baru bagi kami. Termasuk untuk saya pribadi, yang tak sabar segera rutin berdiskusi dengan klub-klub lain untuk menyusun langkah strategis masa depan liga Indonesia.

Bismillah, ini langkah pertama menuju era liga baru yang benar-benar profesional dan benar-benar bermanfaat untuk sepak bola Indonesia. (Habis) ***

Editor: Ali Mahfud

Tags

Terkini

Terpopuler