Gangguan teknis itu seperti tekanan berlebihan, sehingga menimbulkan kebakaran.
"Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih. Setelah itu didapat terjadi peristiwa terbakar,” lanjut mantan Kabareskrim Polri itu.
Meski begitu, Kapolri menyampaikan temuan tersebut belum bisa disebut sebagai penyebab kebakaran.
Pasalnya, lanjut Kapolri, tim gabungan masih melakukan investigasi lebih lanjut.
"Tentunya untuk mencari tahu sumber apinya ini masih dilakukan pendalaman. Saat ini masih kita lakukan pemeriksaan saksi-saksi, CCTV, dan hal-hal yang kita perlukan yang sifatnya sangat teknis," papar Kapolri.
Baca Juga: Tanggapi Keluhan Bonek soal Wasit, Begini Janji Dahsyat Ketum PSSI Erick Thohir!
Lebih lanjut Kapolri memastikan penyelidikan tersebut akan sesuai dengan Scientific Crime investigation untuk mengetahui penyebabnya apakah kebocoran atau gangguan lain.
"Kemudian mengakibatkan peristiwa terbakar, ataukah ada kebocoran, ataukah ada hal lain, kita akan dalami dengan investigasi yang jelas nanti pada waktunya setelah investigasi selesai semua akan dijelaskan," tukasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan sebanyak 18 warga meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang.