Network
Olehnya itu, dia berharap ada titik terang atas persoalan ini, sehingga para club yang saat ini sedang bertanding di Liga III Iwip, bisa berkembang ke liga berikut karena didukung dengan fasilitas yang memadai.
"Kalau tidak ada solusi, maka club di liga tiga hari ini tidak akan pernah maju atau berkembang ke liga II," tuturnya.
Katanya, kondisi Gelora Kie Raha yang carut marut sudah berlangsung hampir 20 tahun. Dan tidak ada pihak berwenang yang mengurusinya.
Padahal, tempat ini sebelumnya terurus dengan baik, saat club terbaik Kota Ternate masih bermain di level nasional.
Sekedar diketahui, keberadaan spanduk protes yang terpampang jelas di pagar tribun bagian Timur stadion, sempat disuruh cabut oleh pihak keamanan dari Polres Ternate, pencabutan itu berdasarkan permintaan panitia Liga III.
Terpisah, Ketua Komite Kompetisi, Firman Jayadilaga menjelaskan, terkait alasan perintah pencabutan spanduk protes itu, karena dilarang memasang sesuatu di areal stadion. Dan apa yang dilakukan pihak keamanan, merupakan haknya panitia, selaku penanggung jawab kegiatan liga III ini.
Menurut dia, jika spanduknya sekedar dipegang, dipastikan tidak ada pelarangan dari panitia.
Meski begitu, Firman memahami tindakan para Superman itu karena ada persoalan pengelolaan stadion yang terjadi beberapa hari terakhir ini.
"Sah-sah saja kalau warga Ternate sampaikan kekecewaannya, tapi tidak bisa dipajang di areal stadion, tapi kalau dipegang saja, maka itu sah-sah saja," ucapnya***
