Operasi Zebra 2022, 23 Ribu Personel Dikerahkan Oleh Korlantas Polri

- 3 Oktober 2022, 17:30 WIB
Operasi Zebra 2022, 23 Ribu Personel Dikerahkan Oleh Korlantas Polri
Operasi Zebra 2022, 23 Ribu Personel Dikerahkan Oleh Korlantas Polri /Korlantas Polri/

ZONA SURABAYA RAYA - Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Irjen Firman Shantyabudi mengatakan, kalau Operasi Zebra 2022 digelar serentak dengan melibatkan kurang lebih 23.600 personel.

23.600 personel di 33 Provinsi Indonesia mulai hari ini 3 Oktober hingga 16 Oktober 2022, mengusung tema “Tertib Berlalu Lintas Guna Mewujudkan keamanan, keselamatan, dan harapan lalu lintas (Kamseltibcarlantas) yang Presisi”.

Irjen Firman Shantyabudi mengungkapkan tahun ini pelaksanaan Operasi Zebra hanya 33 Provinsi karena Polda Bali masih melaksanakan kesiapan perhelatan G-20.

“Pelibatan seluruh Polda yang tercatat minus Polda Bali, jadi 33 polda yang melaksanakan operasi zebra karena polda bali sampai saat ini masih melaksanakan kegiatan pengamanan rangkaian G-20 yang akan dilaksanakan pada tanggal bulan November,” jelasnya.

Baca Juga: Korlantas Polri Usulkan Penghapusan Biaya Balik Nama dan Pajak Progresif Ranmor, Alasannya Masuk Akal

Dalam kesempatan ini, Kakorlantas menjelaskan tujuan operasi zebra ini adalah menurunkan jumlah pelanggaran lalu lintas dan fatalitas korban laka lantas dan meningkatkan disiplin para pemakai jalan.

“Jadi dengan tujuan ini kami berharap bahwa bukan berapa banyak Polri mampu memberikan hukuman tanda kutip para pelanggar, tapi seberapa tinggi kesadaran masyarakat selama operasi ini bisa kita capai,” ujar Kakorlantas.

Irjen Firman Shantyabudi menyebutkan beberapa potensi pelanggaran para pengendara lalu lintas.

Diantaranya adalah penggunaan kendaraan oleh anak di bawah umur, penggunaan gadget saat berkendara dan lainnya.

Baca Juga: CATAT! BPKB Lama Bakal Diganti BPKB Elektronik, Korlantas Polri: Masyarakat Banyak yang Nakal

“Beberapa masyarakat cenderung melalaikan penggunaan sabuk pengaman, padahal alat tersebut di desain untuk membantu mengurangi fatalitas, jika terjadi kecelakaan pada jenis-jenis pelanggaran yang sering dihadapi di lapangan,” ucapnya.

Selain itu masih katanya, masih ada target lain yang menyebabkan terjadinya kecelakaan lalulintas.

"Namun bukan berarti tanda kutip, perilaku lain seperti menarabas lampu merah kemudian berperilaku zigzag dan lain sebagainya atau kebut-kebutan di jalan tidak menjadi target kita” tambahnya.

Ia juga mengatakan penindakan pelanggaran tidak hanya dilakukan dengan cara tilang manual atau elektronik (ETLE), tetapi petugas juga dapat melakukan imbauan atau peringatan.

“Metode penegakan hukum dilaksanakan baik secara elektronik melalui pantauan kamera CCTV yang tergelar di jalan ETLE, tapi juga kami menggelar personel yang hadir secara mobile, dengan kehadiran petugas di lapangan. lalu lintas demi keselamatan bersama,” ucap Firman.

Firman mengajak kepada masyarakat untuk ikut serta berperan dalam pelaksanaan operasi zebra ini, dengan bersama dan berdisiplin dalam berlalu lintas.

"Jadi keberadaan kami semua petugas dengan dibantu seluruh jajaran akan sangat efektif jika ini juga mendapatkan dukungan dari semua pihak yang ada karena lintas adalah tempat-tempat sosial kita melakukan kegiatan ekonomi dan paling penting yang kita ingin arahkan kepada satu budaya yang baik sebagai cermin budaya dan masyarakat kita,” pungkasnya.***

Editor: Timothy Lie


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x