Menyebar di 20 Negara, Kasus Hepatitis Akut Misterius Renggut 3 Nyawa di Indonesia, Ini Warning WHO

- 5 Mei 2022, 21:25 WIB
Menyebar di 20 Negara, Kasus Hepatitis Akut Misterius di Indonesia Renggut 3 Nyawa, Ini Warning WHO
Menyebar di 20 Negara, Kasus Hepatitis Akut Misterius di Indonesia Renggut 3 Nyawa, Ini Warning WHO /Pixabay.com/JoshuaWoroniecki

ZONA SURABAYA RAYA- Kasus hepatitis akut berat yang masih misterius menjadi momok menyeramkan masyarakat dunia. Termasuk Indonesia.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi 4 kasus hepatitis akut yang dialami anak-anak.

Ironisnya, 3 anak diantaranya meninggal dunia dalam kurun waktu berbeda dengan rentang dua minggu hingga 30 April 2022.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI membenarkan jika pihaknya sedang memverifikasi temuan 4 kasus terbaru pasien probable hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Baca Juga: Ditemukan 114 Kasus di Jatim, Ini Gejala Klinis Hepatitis Akut yang Serang Anak-anak dan Cara Pencegahannya

"Ada beberapa temuan kasus sekitar tiga hingga empat kasus, tapi masih diverifikasi," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi pada Kamis sore, 5 Mei 2022.

Nadia mengatakan pasien tersebut sedang dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta.

Gejala yang dialami pasien seperti warna kuning pada kulit badan dan area mata, sakit perut akut, diare akut, mual atau muntah, penurunan kesadaran atau kejang, lesu.

Menurut Nadia, spesimen pasien telah dikirim ke Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) untuk keperluan penelitian.

Nadia yang juga menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI mengatakan proses investigasi Hepatitis misterius itu juga sedang mendalami kemungkinan tiga pasien anak di Jakarta meninggal akibat Hepatitis akut bergejala berat.

Baca Juga: Hai Bonek, Dua Pemain Asing Persebaya Datang Lebih Cepat, Siapa Dia?

"Berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap kasus yang meninggal dunia, ketiganya datang ke fasilitas kesehatan pada kondisi stadium lanjut, sehingga hanya memberikan sedikit waktu bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan," jelas dia.

Pada ketiga kasus ini, anak berusia 2 tahun belum memperoleh vaksinasi COVID-19, usia 8 tahun mendapatkan vaksinasi COVID-19 satu kali dan vaksin hepatitis lengkap, dan usia 11 tahun sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dan hepatitis lengkap.

Menurut Nadia, ketiganya negatif COVID-19. Berdasarkan hasil investigasi juga didapati bahwa satu kasus memiliki penyakit penyerta.

Sampai saat ini ketiga kasus ini belum bisa kita golongkan sebagai penyakit hepatitis akut dengan gejala berat tadi, tetapi masuk pada kriteria pending klasifikasi.

Baca Juga: Benarkah Arya Saloka dan Amanda Manopo Selingkuh? Feni Rose Ungkap Bocornya Video Mesra Bintang Ikatan Cinta

Sebab, lanjutnya, masih ada pemeriksaan laboratorium yang harus dilakukan terutama pemeriksaan adenovirus dan pemeriksaan Hepatitis E yang membutuhkan waktu antara 10 sampai 14 hari ke depan," tutur Nadia.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat menerima laporan sekitar 228 kasus hepatitis akut yang tersebar di 20 negara.

Kasus hepatitis ini menyerang anak-anak usia satu bulan hingga 16 tahun.

“Pada 1 Mei, setidaknya 228 kasus yang dilaporkan ke WHO dari 20 negara dengan lebih dari 50 kasus tambahan sedang diselidiki,” kata Tarik Jasarevic dari WHO dalam konferensi pers di Jenewa, dikutip dari Reuters. ***

Editor: Ali Mahfud

Sumber: reuters Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah