Network
ZONA SURABAYA RAYA - Terkuaknya kasus perkosaan 14 santriwati oleh seorang guru pondok pesantren di Bandung membuat beberapa pihak meluapkan amarahnya.
Tak terkecuali dengan Mohamad Guntur Romli politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang turut berkomentar atas kasus menghebohkan tersebut.
Dari ke-14 santriwati yang menjadi korban kebejatan oknum guru berinisial HW, delapan santriwati dikabarkan hamil hingga ada yang telah melahirkan.
Melalui akun Twitter pribadinya yang bernama @GunRomli, dirinya meluapkan amarahnya atas peristiwa dan menyebut oknum guru tersebut pantas dihukum kebiri.
"Pelaku Pemerkosa terhadap belasan santriwati di bawah umur, sehingga melahirkan 9 anak: Herry Wirawan menurut PP Nomor 70 Tahun 2020 Dihukum dengan Kebiri Kimia, Pemasangan Alat Pendeteksi Elektronik dan Pengumuman Identitas Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Anak. Jangan pake inisial," ujarnya.
Baca Juga: Prediksi Skor Liga Spanyol Osasuna vs Barcelona Minggu 12 Desember 2021, Ujian Xavi Hernandez
Guntur Romli juga menyebut bahwa oknum guru pesantren tersebut pelaku biadab yang berkedok agama, predator, dan pemerkosa.
Lewat unggahan Twitternya, Guntur Romli juga mempertanyakan kenapa kasus seperti ini baru terkuak di pengadilan.
Menurutnya, terkuaknya kasus pemerkosaan tersebut baru muncul saat diramaikan oleh seorang pengguna media sosial. Ia mempertanyakan pihak yang melindungi pelaku.
Diketahui, oknum guru yang memerkosa para santriwati itu berinisial HW, dan mulai melakukan perilaku keji tersebut sejak tahun 2016 hingga 2021 saat ini.
Dikabarkan bahwa telah lahir sembilan anak dari para santriwati yang menjadi korban tersebut, ada dua anak yang masih berada dalam kandungan.
Oknum HW kini telah ditangkap dan tengah diadili di pengadilan. Sekolah tempat para santriwati tersebut kini pun langsung ditutup. ***
