Pernah Lihat Erupsi Gunung Disertai Kilatan Petir? Berikut Lima Penjelasannya

- 8 Desember 2021, 08:19 WIB
Ilustrasi petir.
Ilustrasi petir. /Pixabay/ Public Domain Pictures

ZONA SURABAYA RAYA- Meletusnya gunung berapi biasanya diikuti oleh kilatan petir yang menyambar di sekitar lokasi. Fenomena ini sering terjadi saat erupsi.

Petir yang terjadi saat erupsi gunung berapi terjadi karena pelepasan muatan listrik yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. 

Dilansir dari sosial media Instagram top5_id, Rabu 8 Desember 2021, terdapat beberapa fakta mengenai muatan listrik dan terbentuknya peristiwa kilat petir saat erupsi gunung.

Baca Juga: Ramalan Shio Rabu 8 Desember 2021 Shio Kerbau, Macan, Kelinci Anda Harus Move On

1. Penyebab Terjadinya Petir

Petir ini terjadi saat fase aktif erupsi dan lebih sering terjadi pada letusan dengan gumpalan abu besar.  

Lava menghasilkan gradien suhu yang signifikan. Ketika lava mencapai permukaan, ia meletus melalui titik-titik lemah.

Selain itu, ketika gunung berapi meletus, lava yang biasanya berupa abu dan jelaga menghasilkan muatan partikel yang menjadi petir.

Badai petir dengan intensitas tinggi dihasilkan selama letusan gunung berapi besar. 

2. Tahap Produksi Petir Vulkanik

Para ilmuwan telah mengidentifikasi dua fase produksi petir selama letusan hebat. 

Tahap pertama disebut fase erupsi yang terjadi setelah kawah meletus. Fase letusan petir disebabkan oleh lontaran partikel yang bermuatan positif. 

Tahap kedua bernama fase bulu-bulu abu yang memecah dan menabrak partikel-partikel abu vulkanik yang menghasilkan listrik statis.

Baca Juga: Duel Panas Persib vs Persebaya, Aji Santoso Janji Tampil Menghibur dan Menang, Robert Alberts Bilang Begini

3. Mekanisme Pengisian Listrik Pada Petir.

Ada tiga mekanisme pengisian aliran listrik yang memicu petir vulkanik. Mekanisme pertama adalah pengisian es.

Pengisian es merupakan mekanisme badai elektrifikasi dari plume vulkanik. Mekanisme kedua terjadi karena pengisian gesekan.

Muatan listrik terjadi ketika abu, partikel es, dan fragmen batuan dalam plume vulkanik bertabrakan dan menghasilkan listrik statis.

Sedangkan mekanisme terakhir disebut pengisian radioaktif. 

Pengaruhnya diyakini memiliki dampak minimal pada pengisian plume vulkanik, radioisotop dalam batuan yang dikeluarkan dapat mempengaruhi pengisian partikel listrik. 

4. Pengaruh Ketinggian Abu Vulkanik Pada Petir.

Proses ini dikenal dengan sebutan frisiasi. Konsentrasi uap air yang tinggi dalam abu yang lebih tinggi berkontribusi terhadap aktivitas petir.

Jadi, petir pada gunung berapi berpotensi terjadi pada letusan gunung yang dahsyat. Petir ini pun terjadi secara intensif pada gunung dengan letusan yang besar. 

Baca Juga: Jelang Partai Panas Pekan ke-16 Persib vs Persebaya, Pelatih Robert Albert Disebut Tebar Racun

5. Pengaruh Suhu Atmosfir Terhadap Pembentukan Petir.

Suhu dingin juga meningkatkan pengisian es yang menghasilkan lebih banyak aktivitas antara partikel-partikel yang memicu muatan listrik.

Hal ini juga memberikan peningkatan pada pengisian gesekan. Akibat suhu dingin interaksi antara abu vulkanik dan partikel es. ***

 

Editor: Ali Mahfud

Sumber: Instagram @top5_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x